Gaji Setahun Tak Dibayar, TKW asal NTT Kabur dari Malaysia

9 Maret 2018 14:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TKI di Malaysia. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.)
zoom-in-whitePerbesar
TKI di Malaysia. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu lagi tenaga kerja wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Timur terlibat kasus di Malaysia. Kali ini TKW bernama Santi Yatni Asmada Bahan, melarikan diri dari tempat bekerjanya di Malaysia karena tidak digaji oleh majikannya selama lebih dari setahun.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Inisiatif Advokasi Rakyat (PIAR) NTT, Sarah Lery Mboik, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat (9/3). Menurut Sarah, Santi melarikan diri menuju Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur untuk melaporkan apa yang dialaminya.
Sarah menyebut, perempan 25 tahun itu datang ke Malaysia setelah direkrut seorang sponsor bernama Yanto Nale pada 2015. Korban dijanjikan untuk dipekerjakan di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga.
Saat berangkat dari Kupang menuju Malaysia, Santi sempat diterbangkan menuju Medan terlebih dulu. Di ibu kota Sumut, Santi dibuatkan paspor agar bisa masuk ke Negeri Jiran sebagai TKW.
Ketika sampai di Malaysia, Santi dibawa ke Prestij Bistari Malaysia, sebuah agensi tenaga kerja di Malaysia. Tak lama kemudian, Santi melakukan penandatanganan kontrak kerja dengan seorang majikan dengan gaji per bulan sekitar Rp 2,5 juta.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika bekerja, sang majikan melanggar kontrak kerja tersebut. Majikan tidak membayar upah Santi selama satu tahun enam bulan.
"Alasan sang majikan karena Santi bukan merupakan TKW legal melainkan pekerja ilegal yang diselundupkan ke Malaysia untuk mencari pekerjaan di negeri jiran itu," kata Sarah.
Pihak KBRI Kuala Lumpur di Malaysia akhirnya memulangkan Santi kembali ke Indonesia dan seterusnya ke kampung halamannya di Desa Laob, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, pada Februari lalu.
Sarah mengatakan, hingga kini Santi masih berharap kepada majikannya untuk membayar upahnya selama bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Kasus ini terjadi tidak lama setelah perempuan Timor Tengah Selatan, NTT, lainnya tewas di tangan majikannya. Adelina Sau ditemukan bulan lalu dalam keadaan sekarat di teras rumah majikannya di Penang, tidur bersama seekor anjing. Sehari setelah dilarikan ke rumah sakit, Adelina meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kasus Adelina memicu kemarahan pemerintah Indonesia yang memunculkan kembali wacana moratorium pengiriman TKI ke Malaysia.