news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ganjar dan Sudirman Adu Solusi Atasi Kemiskinan di Debat Pilgub

3 Mei 2018 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudirman Said dan Ganjar Pranowo. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan; dok. Humas Ganjar Pranowo)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said dan Ganjar Pranowo. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan; dok. Humas Ganjar Pranowo)
ADVERTISEMENT
Masalah kemiskinan menjadi salah satu topik yang diangkat dalam segmen studi kasus di debat kedua Pilgub Jateng 2018. Dalam sesi ini, sebuah video yang menampilkan dua lansia yang hidup di bawah garis kemiskinan ditampilkan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dua cagub. Ganjar Pranowo dan Sudirman Said diberi kesempatan untuk memberikan solusi.
Terkait masalah itu, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yakin bahwa sebenarnya masyarakat Jawa Tengah memiliki akses yang sangat mudah untuk memajukan usahanya. Termasuk soal dana pinjaman berbunga rendah melalui Bank Jateng.
"Kita akan bertanya, 'Ibu butuhnya apa?' kalau tidak, kita bisa dorong mereka pada pilihan-pilihan, sehingga kalau sudah ada kemauan untuk masuk, kita buatkan kelompok, kemudian kita dampingi agar mereka bisa naik kelas," ujar Ganjar di Hotel Best Western Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5).
Ganjar Pranowo-Taj Yasin. (Foto: Instagram @ganjar_pranowo)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo-Taj Yasin. (Foto: Instagram @ganjar_pranowo)
Ia juga menyebutkan untuk masalah modal pihaknya telah memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah melalui Bank Jateng. Dari akses permodalan serta pendampingan yang baik, Ganjar berharap bisa menaikkan kelas masyarakat Jateng khususnya pegiat usaha mikro.
ADVERTISEMENT
"Kemudian kita kembangkan sehingga mereka nantinya tidak bisa lagi hanya bekerja itu terus-menerus tanpa naik kelas. Usaha kita naik kelas inilah yang kemudian secara pengetahuan akses modal akan menyelamatkan ekonomi masyarakat," kata Ganjar.
Selain itu, untuk masalah warga penyandang disabilitas yang kurang mampu, Ganjar menyebut ia telah menyediakan program-program jaminan seperti Kartu Jateng Sejahtera. Selain itu, ia juga menyebutkan memiliki tim yang bisa menangangi masalah sosial setiap saat.
"Tinggal lapor, bisa pakai media apapun, bisa WA bisa juga lewat twitter. Disampaikan makanya," ujarnya.
Untuk itu, Ganjar menilai peran masyarakat serta perangkat desa menjadi sangat penting dalam program-program yang ia tawarkan. Entah untuk deteksi dini atau untuk menangani masalah yang ada di masyarakat.
Sudirman Said bersama Ida Fauziah. (Foto: Dok. Sudirman Said)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said bersama Ida Fauziah. (Foto: Dok. Sudirman Said)
Hal itu lalu ditanggapi oleh pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang menyebutkan ada 2,2 juta masyarakat di Jateng yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Mereka mengaku bertekad untuk menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 6 persen hanya dalam waktu 5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Di antara yang miskin tadi adalah ibu, perempuan. Perempuan itu korban terbanyak kemiskinan di Jawa Tengah," ucap Ida.
Untuk itu, ia yakin bisa menciptakan sejuta wirausahawan perempuan di Jawa Tengah jika terpilih nantinya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya intervensi pemerintah provinsi terhadap penggunaan dana desa.
Sementara, Sudirman Said menyebutkan masalah pemberantasan kemiskinan merupakan sebuah kewajiban bagi seorang pemimpin. Ia juga menyebutkan, pemerintahan yang baik sebaiknya tidak terlalu senang dengan data statistik yang menunjukkan jumlah kemiskinan menurun.
"Ini bagian dari pengentasan kemiskinan yang harus terus diperjuangkan. Ini bukan masalah statistik, satu orang meninggal itu manusia, satu orang sakit itu manusia," tegas Sudirman Said.