Ganjar: Kampanye Jokowi Cukup Salami Warga, Tak Perlu Orasi Berbuih

8 Maret 2019 15:55 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDIP, Ganjar Pranowo ditemui oleh awak media saat acara HUT PDIP, Jumat (11/1). Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDIP, Ganjar Pranowo ditemui oleh awak media saat acara HUT PDIP, Jumat (11/1). Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden petahana Joko Widodo diyakini tidak akan menemui kesulitan berarti pada saat kampanye akbar yang akan dimulai pada 23 Maret - 13 April mendatang. Terlebih, saat ini KPU sudah membagi zonasi kampanye yang bagi masing-masing paslon capres-cawapres.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, selain bahasa tubuh yang bersahaja, gaya komunikasi Jokowi dengan masyarakat juga tidak dimiliki oleh penantangnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut Ganjar, kelebihan capres nomor 01 adalah soal kesederhanaan dan ketiadaan jarak dengan masyarakat. Kesederhanaan dan keramahan Jokowi, bagi Ganjar adalah jurus ampuh untuk menaklukkan hati masyarakat.
"Pak Jokowi itu cukup senyum-senyum, salam-salaman ya kan. Itu lebih bisa dibaca dengan perasaan. Bahwa dia orang jujur, dia orang baik," kata Ganjar, Jumat (8/3) di Semarang, Jawa Tengah.
Ganjar beranggapan, masyarakat lebih senang disentuh dengan bahasa tubuh yang lebih bersahabat. Tidak perlu dengan ungkapan yang muluk-muluk dan heroik apalagi dengan sandiwara-sandiwara.
ADVERTISEMENT
"Lebih love gitu, daripada dengan kalimat-kalimat heroik yang kadang-kadang kita tidak mengerti, itu pun sering salah. Tapi kalau kemudian orang bisa dipeluk, saya rasa pelukan itu jauh lebih banyak maknanya daripada kata yang berbuih-buih," tegasnya.
Menurut Ganjar, kehangatan Jokowi dalam berkomunikasi, membuat masyarakat tidak sungkan menyentuh atau bahkan mereka tidak takut untuk sekadar minta selfie.
"Ya selama ini setiap kunjungan, Pak Jokowi itu 'dijarah' di mana-mana. Dia keluar dari mobilnya itu sudah 'dijarah', 'Pak pengin foto'. Kemarin di Cilacap saja, empat ibu-ibu pingsan, hanya ingin berebut (foto)," katanya.
Terkait zonasi itu, keputusan diambil lewat pengundian oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowo-Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di kantor KPU pada Rabu (6/7) kemarin. Pembagian zona ini nantinya akan bergantian dua hari sekali. Misalnya TKN pertama di zona B. Maka dua hari berikutnya di zona A. Begitu juga dengan BPN.
ADVERTISEMENT
Zona B meliputi wilayah, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Sementara Zona A, terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
Terkait jadwal kampanye Jokowi di Jawa Tengah, Ganjar mengungkapkan seluruh elemen partai, relawan dan simpatisan di wilayahnya telah siap meramaikan kampanye dan memenangkan Jokowi. Pergerakan sejumlah elemen pendukung dan relawan, lanjut Ganjar, tidak bergantung pada ada atau tidaknya Jokowi di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Jawa tengah itu dengan atau tanpa kampanye itu, kita kampanye terus. Beliau datang pasti lebih ramai dan meriah, tidak datang kita juga sangat meriah. Jadi artinya, dengan atau tanpa kampanye terbuka, sebenarnya kita sudah berkampanye," ujarnya.