Ganjar Nilai 'Tampang Boyolali' Picu Kemenangan Jokowi 100% di 27 TPS

18 April 2019 18:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, dinyatakan menang hasil hitung cepat (quick count) Pilpres 2019 di sejumlah lembaga survei.
ADVERTISEMENT
Di Jawa Tengah, kemenangan Jokowi diprediksi mencapai 76 persen. Bahkan di 27 TPS di Boyolali, Jateng, Jokowi meraih 100 persen suara. Sedangkan Prabowo tak satu pun mendapatkan suara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tak menampik kemenangan Jokowi di Boyolali itu berkaitan dengan statement 'Tampang Boyolali' yang pernah dilontarkan Prabowo.
“Ya mungkin ada sih sensitivitas-sensitivitas dari statement-statement yang keluar. Itu membikin orang tambah semangat, buat kami itu insentif hehehe,” ujar Ganjar saat ditemui di Komplek Gubernuran, Semarang, Kamis (23/8).
Meski demikian, Ganjar menilai kemenangan Jokowi di Boyolali itu juga tak lepas dari semangat pendukungnya kala Pilgub Jateng 2018.
Menurutnya, saat itu perwakilan warga di Boyolali pernah mendeklarasikan akan membuat Jokowi menang 100%. Tak disangka, harapan warga Boyolali itu menjadi kenyataan.
Jokowi menang 100 persen di TPS 02, Dukuh Pongangan, Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Foto: kumparan
“Maka pada saat itu terjadi di Ganjar-Yasin. Pak kami mau deklarasi ulang bahwa Jokowi 100 persen di TPS dan akhirnya betul-betul meningkat. Dan tidak hanya di Boyolali, beberapa terjadi juga di kabupaten lain, (tapi) memang Boyolali dominan,” tegas politikus PDIP itu.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu Ganjar juga berkomentar soal klaim kemenangan Prabowo. Menurutnya klaim kemenangan merupakan hal yang biasa terjadi dalam situasi seperti ini.
Meski begitu, Ganjar mengingatkan kembali pada kontestasi Pilpres 2014, di mana saat itu ada lembaga survei yang menunjukkan hasil berbeda. Akan tetapi yang menang tetap Jokowi-JK.
“Tapi hari ini nyaris tidak ada satu pun (lembaga survei yang berbeda). Yang ada adalah hampir semua menyatakan sama, yang berbalik 180 derajat dengan lembaga yang kredibel belum ada sampai hari ini,” jelasnya.
Namun demikian, Ganjar meminta agar semua pihak tetap menahan diri dan sama-sama menjaga kondusivitas keamanan bangsa dan negara.
“Yang penting semua tidak terpancing, tidak anarkis, tidak terprovokasi dan baik-baik sajalah. Yuk kita bekerja lagi kembali bersatu,” tutupnya.
ADVERTISEMENT