Ganjar, RK, Airin hingga AHY Serukan Indonesia Damai Jelang 22 Mei

15 Mei 2019 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala daerah dan politikus nasional hadiri undangan Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Museum Kepresidenan, Balai Kirti, Bogor. Foto: Muhammad Lutfan Dharmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala daerah dan politikus nasional hadiri undangan Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Museum Kepresidenan, Balai Kirti, Bogor. Foto: Muhammad Lutfan Dharmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bogor Bima Arya mengundang tokoh politik nasional maupun sejumlah gubernur untuk berdialog di Balai Kirti, Kota Bogor, pada Rabu (15/5). Dialog tersebut membahas berbagai hal, salah satunya mengenai kondisi nasional usai Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Kami semua hari ini dipersatukan oleh hal yang penting bahwa kita cinta Indonesia dan kita cinta perdamaian. Kita ingin indonesia yang damai," kata Bima Arya di lokasi.
"Kita berdiskusi kondisi tanah air hari ini pasca pilpres. Semangat kita sama, semangat kita agar seluruh proses yang ada kita hormati, kita berikan tempat kepada koridor hukum sembari kita semua bangun komunikasi satu sama lain pererat silaturahmi," sambung Wakil Ketum PAN ini.
Terkait Pilpres 2019, Bima, pejabat daerah, dan tokoh politik yang hadir sepakat untuk mengajak masyarakat bersatu jelang penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang. Mereka mengajak masyarakat untuk menghormati apa pun hasilnya.
"Kami juga sepakati selama hari-hari jelang 22 Mei nanti terus kokohkan kebersamaan kita. Minimalisir ruang potensi perpecahan. Kita sepakat kita harus berikan ruang terhormat pada proses hukum, kita menunggu proses berjalan sesuai konstitusi sehingga 22 Mei kita hormati dalam konteks konstitusi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bima pun menyarankan apabila masih ada perbedaan pada 22 Mei mendatang, diharapkan dapat diselesaikan melalui mekanisme hukum yang berlaku.
Kepala daerah dan politikus nasional hadiri undangan Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Museum Kepresidenan, Balai Kirti, Bogor. Foto: Muhammad Lutfan Dharmawan/kumparan
Selain membahas kondisi usai pilpres, mereka juga membahas mengenai gagasan kebangsaan. Dalam pembahasan itu, Bima menekankan tentang upaya demokrasi yang sehat.
"Kita juga membangun gagasan yang sama ke depan, yaitu fokus kepada gagasan-gagasan kebangsaan. Nation building, membangun kebangsaan," ujarnya.
Bima dan tokoh yang hadir pun sepakat perlunya mengedukasi masyarakat agar dapat berdemokrasi yang sehat. Ia pun optimistis ke depannya bangsa Indonesia akan maju apabila dapat mengimplementasikan gagasan-gagasan demokrasi yang sehat itu.
Mereka juga sepakat, untuk menyebarkan optimisme ke seluruh pelosok negeri untuk Indonesia yang lebih baik.
"Banyak gagasan ide ke depan. Kami sepakat saling silaturahmi, perluas jaringan ini, semangat ini tidak dibatasi konteks politik. Dalam banyak hal kita akan keliling Indonesia, bangun optimisme menebar harapan untuk Indonesia, insyaallah yang lebih baik dan jaya pada saatnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dialog ini dihadiri oleh tokoh nasional seperti Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono dan Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid.
Sejumlah kepala daerah juga hadir. Yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Gubernur Sulawesi Tengah Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.