Gantian, Ribuan Massa Pro-Pemerintah Gelar Demonstrasi di Iran

6 Januari 2018 20:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi pro-pemerintah di Iran (Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi pro-pemerintah di Iran (Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi)
ADVERTISEMENT
Setelah demonstrasi anti-pemerintah mulai mereda, kini demonstrasi pro-pemerintah ganti merebak di Iran. Dimulai dari Rabu (3/1), ribuan warga meneriakkan tuduhan-tuduhan kepada musuh asing Iran atas pecahnya demonstrasi mematikan di Iran yang terjadi sepanjang minggu lalu.
ADVERTISEMENT
Dari siaran televisi pemerintah, tampak demonstran pro-pemerintah memenuhi jalanan kota Amol, Semnan, dan Shadegan sembari mengibarkan bendera Iran. Mereka juga meneriakkan slogan “Death to America”, “Death to Israel”, dan “Death to Britain”, sekaligus menjunjung foto Ayatollah Khamenei untuk menunjukkan dukungan.
Dilansir Reuters, laporan televisi pemerintah Iran itu menyebut demonstrasi ini dilakukan “sebagai respon atas para perusuh dan pendukung dari para perusuh” yang menentang pemerintah.
Pada Kamis (4/1), Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri menuduh bahwa CIA, Mossad, dan Saudilah yang mengatur demonstrasi anti-pemerintah.
Tuduhan itu seakan menemui pembenarannya, ketika Sabtu (6/1) ini, Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat membahas protes Iran.
Usulan rapat darurat tersebut diprotes keras oleh Kementerian Luar Negeri Iran. Mereka menilai pemerintah AS campur tangan terlalu jauh dengan membawa masalah domestik ke badan internasional.
ADVERTISEMENT
“UNSC (Dewan Keamanan PBB) menolak agenda terang-terangan AS untuk membajak mandatnya. Satu lagi kebijakan luar negeri yang blunder dari pemerintahan Trump,” tulis Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif di akun Twitter-nya.
Demonstrasi pro-pemerintah ini terus mendapat momentum di berbagai daerah di Iran. Terlebih dengan respon keras pemerintah Iran di berbagai kota dengan menangkapi para agitator massa.
Beberapa penduduk Iran yang dihubungi oleh Reuters, Jumat (5/1) kemarin, mengatakan bahwa protes telah mereda. Hal tersebut terjadi akibat respons keras pemerintah yang menghasilkan setidaknya 22 demonstran tewas dan kebih dari 1.000 orang lainnya ditangkap.