Gara-gara Game, Anak Muda di Aceh Abai dengan Pembangunan Desa

22 Juni 2019 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi game. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi game. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Aceh menilai perkembangan dunia game di Aceh menjadi salah satu pemicu ruang gerak anak muda enggan terlibat dalam pembahasan perencanaan pembangunan desa.
ADVERTISEMENT
Ketua APDESI Aceh, Muksalmina, sering menerima keluhan dari perangkat desa. Keluhan itu adalah tidak adanya keterlibatan anak muda ketika sedang membahas musyawarah pembangunan desa.
“Yang hadir hanya kalangan tua, sementara anak muda minim sekali. Mereka lebih memilih ngumpul di warung kopi dan kebanyakan sedang bermain game. Itu dinamika yang kita lihat di lapangan,” Muksalmina, Sabtu (22/6).
Muksalmina menilai, pengaruh game menjadi salah satu pemicu anak muda abai dengan pembangunan desanya sendiri. Padahal Anak muda adalah pemikir yang paling produktif.
“Kita merasa apakah ini karena pengaruh dengan narkoba atau kecanduan game. Tapi kalau dilihat, di desa-desa itu banyak warung kopi yang di dalamnya kita temukan anak-anak muda ngumpul sedang bermain game,” katanya.
ADVERTISEMENT
Minimnya peran keterlibatan pemuda di dalam gampong dikhawatirkan secara jangka panjang akan berpengaruh buruk. Musababnya, anak muda kurang peduli dengan desanya sendiri.
“Ketika semakin banyak generasi muda lalai dan tidak peduli dengan kondisi gampong maka kita khawatirkan pembangunan ke depan berdampak buruk. Karena harapan masyarakat ya anak muda saat ini,” kata dia.