Gara-gara Game Android, Pria di Aceh Tewas Ditikam

18 September 2018 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Banda Aceh merilis pelaku penikaman. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polres Banda Aceh merilis pelaku penikaman. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang warga Desa Neuheun, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, tewas ditikam akibat cekcok saat bermain Ludo King di warung kopi. Merasa kesal lantaran ditampar korban di depan orang banyak, tersangka menikam korban.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto mengatakan, tersangka yang berinisial TJ membunuh IW pada Senin (17/9) sekitar 21.00 WIB di warung kopi kompleks Cinta Kasih, Neuheun, Aceh Besar. Pada saat itu korban bersama dua temannya sedang bermain video game Ludo King di ponsel pintar berbasis Android. Kala itu, TJ tidak ikut bermain.
“Akan tetapi tersangka mencampuri korban dan dua temannya dengan cara mengatur atau mengajari korban saat sedang bermain. Kemudian merasa kesal karena digurui, lalu korban menampar tersangka,” ujar Trisno, saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (18/9).
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Trisno Riyanto menunjukan barang bukti yang digunakan untik melakukan penikaman. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Trisno Riyanto menunjukan barang bukti yang digunakan untik melakukan penikaman. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Setelah ditampar IW, TJ tidak langsung membalas. Dia malah langsung pulang untuk mengambil pisau dapur untuk membunuh IW.
“TJ kembali lagi (ke warung kopi) dan berkelahi kemudian dilakukan penikaman hingga tiga kali. Korban meningga dunia karena ditusuk pas pada bagian jantung,” kata Trisno.
ADVERTISEMENT
Usai membunuh IW, tersangka sempat melarikan diri. Polisi yang mendapat laporan adanya pembunuhan berawal permainan ini langsung memburu TJ. Tersangka kemudian ditangkap pada Selasa (18/9) 00.03 WIB di kompleks perumahan Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
“Dari pengakuan tersangka sebelumnya antara dia dan korban tidak ada masalah apa-apa. Ini murni karena merasa malu ditampar di depan umum,” imbuhnya.
Pelaku penikaman di Banda Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku penikaman di Banda Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Semantara itu, di depan para awak media tersangka TJ mengaku nekat membunuh karena sakit hati. Dia merasa martabatnya diinjak di depan umum.
"Malu saya ditampar di depan orang ramai di warung kopi. Awak (saya) malu, martabat saya di injak di depan umum," kata dia.
Saat menikam IW, TJ mengaku tidak terpikir akibat dari perbuatannya. Belakangan dia baru menyesal telah membunuh temannya.
ADVERTISEMENT
"Karena udah kelewatan malu tidak kepikir lagi. Teringat saya 3 kali nusuk," tuturnya.
TJ yang bekerja sebagai seorang tukang bangunan, telah bekeluarga dan memiliki dua orang anak. Saat ini dia harus mendekam di Mapolresta Banda Aceh. Atas perbuatannya, tersangka terancam hukuman 20 tahun penjara.