Garda Satwa: Ada Anjing Digantung di Pohon Kampus Tarakanita

15 Agustus 2018 14:37 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembunuhan anjing di kampus swasta di Jakarta, Minggu (12/8/18). (Foto: Instagram @gardasatwaindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Pembunuhan anjing di kampus swasta di Jakarta, Minggu (12/8/18). (Foto: Instagram @gardasatwaindonesia)
ADVERTISEMENT
Kasus seekor anjing yang mati karena digantung dua orang pria di sebuah kampus swasta di Jakarta sedang menjadi perbincangan warganet. Mengetahui kasus tersebut, para pecinta anjing termasuk Garda Satwa Indonesia merasa kesulitan meminta klarifikasi dari pihak kampus.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Garda Satwa Indonesia, Anisa Ratna Kurni,a menyayangkan adanya kasus pembunuhan anjing. Terlebih kejadian itu berada di lingkungan kampus.
"Info yang masuk pelaku tersebut dua orang office boy kampus (Tarakanita Duren Sawit)," ujar Anisa Ratna Kurnia kepada kumparan, Rabu (15/8).
Wanita yang akrab disapa Ica itu menuturkan, pertama kali ia mendengar kasus pembunuhan anjing itu pada Minggu (12/8). Berdasarkan penelusuran yang ada, pembunuhan anjing di kampus Tarakanita itu baru pertama kali terjadi.
"Baru kali ini katanya ada hal kaya begitu. Dan pas sekali kejadian ini dengan rezim kepala suster yang baru. Apakah ini ada hubungannya dengan kebijakan yang baru juga atau ga ada hubungannya kami enggak tau," imbuh Ica.
ADVERTISEMENT
Menurut Ica, pihaknya hanya ingin meminta klarifikasi dari pihak kampus soal tindakan oknum petugas kebersihan yang melanggar KUHP 302, dan UU 41 tahun 2014 Pasal 91 B.
"Makanya kami kirim surat permohonan klarifikasi kepada kampus untuk mencegah dugaan-dugaan yg enggak baik," tutur Ica.
Ica berharap pihak kampus mau bekerja sama untuk mengungkap kasus pembunuhan anjing tersebut. Namun menurut Ica, pihak kampus hingga kini masih belum mau angkat bicara.
"Padahal kami tidak menginginkan apapun selain klarifikasi. Ibaratnya seperti tabayyun gitu. Biar enggak ada yang merasa dituduh, atau dicemarkan nama baiknya maka perlu ada klarifikasi tersebut," tutup Ica.
Kumparan mencoba mengkonfirmasi ke pihak kampus Tarakanita, namun hingga kini belum mendapat jawaban.
ADVERTISEMENT