Gatot: Pemimpin Harus Gunakan Amanah untuk Menyatukan Umat

30 Mei 2018 23:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan, Zulkifli Hasan dan Gatot Nurmantyo (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan, Zulkifli Hasan dan Gatot Nurmantyo (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo berharap pemimpin Indonesia ke depan dapat menjalankan amanah untuk menyatukan umat dan seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara buka bersama di Rumah Dinas Ketua MPR di Jalan Widya Chandra IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/5).
ADVERTISEMENT
Gatot mengatakan seharusnya para pemimpin Muslim menyadari diberi amanah berupa mata, telinga, pikiran, dan nurani untuk menyatukan umat.
"Saya katakan seandainya semua para pemimpin Muslim sadar bahwa mendapatkan amanah mata, telinga, pikiran, akal, dan nurani untuk sesama Muslim, bangsa, dan negara pasti menghilangkan kepentingan pribadi untuk menyatukan umat," kata Gatot.
Gatot Nurmantyo (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Nurmantyo (Foto: Dok. Istimewa)
Jika dapat memanfaatkan amanah dengan baik, Gatot yakin siapapun pemimpin di Indonesia, baik itu pemimpin agama maupun politik, dapat menegakkan keadilan dan mensejahterahkan umat.
"Mari kita doakan agar pemimpin Muslim, khususnya ulama, ustaz, habaib, pemimpin parpol, semuanya sadar dan menyatukan umat untuk sama-sama berjuang dalam menegakkan keadilan untuk umat, mensejahterahkan umat, dan memenangkan negara ini," tutur Gatot.
"Dan saya yakin ketua partai di sini akan memanfaatkan inderanya untuk mencapai posisi yang baik. Tapi semuanya, ini saya katakan hanya karena ingin cari pahala, untuk mengingatkan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Acara buka puasa bersama ini diselenggarakan bersama Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Berdasarkan pantauan sejumlah tokoh politik hadir dalam acara ini. Mulai dari Ketua MPR sekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan, senior Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, sekjen PAN Eddy Soeparno, hingga Gubernur DKI Anies Baswedan.