Gedung Konsulat Iran di Irak Dibakar Massa

8 September 2018 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa Irak berkumpul di luar markas konsulat Iran yang terbakar di kota Basra selatan. (Foto: AFP/Haidar Mohammed Ali)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa Irak berkumpul di luar markas konsulat Iran yang terbakar di kota Basra selatan. (Foto: AFP/Haidar Mohammed Ali)
ADVERTISEMENT
Demonstran membakar gedung konsulat Iran yang berada di kota Basra di Irak. Aksi tersebut merupakan bagian dari unjuk rasa berdarah yang sudah terjadi di Basra dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi dilakukan untuk memprotes buruknya pelayanan pemerintah kota Basra serta sulitnya lapangan kerja. Massa menduga situasi itu tercipta karena intervensi Iran.
Pada Jumat (7/9) lalu, massa yang marah merangsek masuk ke gedung perwakilan Iran di Basra. Mereka membakar gedung tersebut sembari memaki Iran.
Para pengunjuk rasa Irak berkumpul di luar markas konsulat Iran yang terbakar di kota Basra selatan. (Foto: AFP/Haidar Mohammed Ali)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa Irak berkumpul di luar markas konsulat Iran yang terbakar di kota Basra selatan. (Foto: AFP/Haidar Mohammed Ali)
Saat pembakaran berlangsung, gedung konsulat tersebut berada dalam kondisi kosong.
Pembakaran gedung konsulat Iran, dikecam Pemerintah Irak. Mereka menyatakan, aksi itu sama sekali tak bisa diterima.
Para pengunjuk rasa Irak berkumpul di luar markas konsulat Iran yang terbakar di kota Basra selatan. (Foto: AFP/Haidar Mohammed Ali)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa Irak berkumpul di luar markas konsulat Iran yang terbakar di kota Basra selatan. (Foto: AFP/Haidar Mohammed Ali)
"Yang telah dilakukan akan merusak kepentingan Irak dan juga hubungan (Irak) di dunia internasional," sebut keterangan Kemlu Irak.
Sementara itu, juru bicara Kemlu Iran Bahram Ghassemi menyatakan serangan di Basra adalah aksi biadab.
Demi meredam situasi yang semakin memanas, aparat keamanan Irak memberlakukan jam malam di seluruh penjuru Basra. Dua juta warga kota Basra tidak diperbolehkan berada di jalan saat malam.
ADVERTISEMENT
"Jika ada yang masih berada di jalan, maka akan ditangkap," sebut pernyataan aparat keamanan Irak seperti dikutip dari AlJazeera, Sabtu (8/9).
Kerusuhan di Basra pecah sejak Senin (3/9) lalu. Pangkal permasalahannya adalah terkontaminasinya air bersih di kota itu. Hingga kini, sudah enam demonstran yang tewas.
Masyarakat Basra menuding pemerintah kota tak becus dalam mengurus wilayah tersebut. Sebab, akibat tercemarnya air di Basra, sebanyak 30 ribu warga dirawat di rumah sakit.