Geger Puisi Sukmawati yang Singgung Azan Kalah Merdu dari Kidung

3 April 2018 10:03 WIB
Sukmawati Soekarnoputri (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Sukmawati Soekarnoputri (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Publik saat ini sedang heboh karena puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang dibacakan oleh Sukmawati Soekarnoputri di pagelaran busana Anne Avanti di Jakarta akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam puisi itu, Sukmawati menyinggung soal syariat Islam termasuk penggunaan cadar. Bahkan lantunan azan juga dia singgung, yang disebut kalah merdu dengan kidung.
Puisi itu dibacakan saat acara pagelaran busana Anne Avantie di JCC pada akhir pekan lalu. Puisi itu ramai dibagikan di media sosial dan juga di berbagai whatsapp group.
Berikut isi puisinya:
Puisi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat islam
Yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
ADVERTISEMENT
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi dan kreatif
Selamat datang di duniaku
Bumi ibu indonesia
Aku tak tahu syariat islam
Yang kutahu suara kidung ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azanmu
Gemulai gerak tarimu adalah ibadah
Semurni irama puja kepada ilahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damai mengalun
Canting menggores ayat-ayat alam surgawi
Pandanglah ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini
Cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya
Puisi ini langsung menjadi sorotan karena dianggap merendahkan Islam.
ADVERTISEMENT
Namun soal puisi ini, adik Sukamawati, Guruh Soekarnoputra menjelaskan sebenarnya puisi yang dibacakan oleh kakaknya itu bukanlah bertujuan untuk memantik kontroversi karena isu SARA.
"Ya saya melihat terjadi reaksi-reaksi gitu. Itu kan akhirnya sangat relatif tergantung dari persepsi kita. Ya persepsi orang bermacam-macam," kata Guruh Soekarnoputra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/4).
"Kalau saya bisa mengerti isinya, maksudnya apa, saya bisa mengerti. Artinya bukan untuk SARA dan sebagainya. Bukan sesuatu yang bagaimana," lanjut dia.
Berikut pembacaan puisi Sukma di akun YouTube Indonesia Fashion Week di menit 1.07.39