Gelar Bangsawan Najib Razak Dicabut karena Kasus 1MDB

26 Oktober 2018 17:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/8). (Foto: MOHD RASFAN )
zoom-in-whitePerbesar
Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/8). (Foto: MOHD RASFAN )
ADVERTISEMENT
Penguasa negara bagian Negeri Sembilan, Malaysia, mencabut gelar bangsawan Datuk Seri Utama kepada eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berserta sang istri Rosmah Mansor.
ADVERTISEMENT
Najib dan istrinya saat ini tengah menghadapi masalah hukum di Negeri Jiran. Mereka dituding terlibat korupsi besar di BUMN 1MDB. Pencabutan gelar bangsawan dilakukan terkait kasus yang menimpa Najib dan istrinya tersebut.
"Keputusan diambil untuk menjaga kehormatan dan martabat institusi Kerajaan Negeri Sembilan," sebut keterangan resmi Kerajaan Negeri Sembilan seperti dikutip dari Strait Times, Jumat (26/10).
Najib menerima gelar Darjah Seri Utama Sembilan atau SPNS pada 2005. Sementara gelar Darjah Seri Paduka Tuanku Ja'afar Yang Amat Terpuji atau SPTJ diberikan pada Rosmah setahun kemudian.
Keputusan penarikan gelar ditetapkan pada Jumat (26/10), setelah komite pemberian gelar kehormatan menggelar pertemuan khusus dengan Pemimpin Negeri Sembilan, Tuanku Muhriz Tuanku Munawir.
Walau gelar dari Negeri Sembilan sudah dicabut, Najib masih memegang gelar bangsawan di beberapa Negara Bagian seperti Pahang, Melaka, Sabah, Sarawak, Penang, Kelantan, Kedan, dan Perlis.
Rosmah Mansor istri dari Mantan Perdana Menteri Najib Razak. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Rosmah Mansor istri dari Mantan Perdana Menteri Najib Razak. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
Sementara Rosmah masih memegang gelar bangsawan dari Pahang, Melaka, Sabah, Sarawak, Kedah, dan Selangor.
ADVERTISEMENT
Saat ini Najib telah mendapat 36 dakwaan yang terkait pencucian uang, korupsi, dan pelanggaran kepercayaan terkait penggelapan dana lembaga investasi negara 1MDB. Pengadilan atas kasus ini akan dilanjutkan tahun depan.
Dalam kasus 1MDB yang diselidiki di lima negara, Amerika Serikat menuding pemerintah Najib korupsi dana lembaga itu hingga USD 4,5 miliar. Sebanyak USD 700 juta di antaranya masuk ke dalam rekening pribadi Najib.