Gelar Peringatan Hari Antikorupsi, KPK Akui IPK Indonesia Belum Ideal

4 Desember 2018 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
KPK menggelar peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri kabinet serta lima orang pimpinan KPK.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Ketua KPK Agus Rahardjo kembali menyinggung soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia. Ia menyebut bahwa IPK Indonesia ada kenaikan dari tahun ke tahun. Namun, ia juga mengakui bahwa IPK tersebut masih belum dalam kondisi ideal.
"Kalau kita melihat perkembangannya belum ideal seperti yang kita inginkan, tapi kalau melihat rilis terakhir kita itu mencapai 37," kata Agus dalam sambutannya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (4/12).
Menurut Agus, IPK Indonesia sempat menempati posisi di antara negara-negara Asia Tenggara pada 1998 lalu. Namun perlahan, posisi Indonesia mulai membaik.
"Ini merupakan buah keras dari pemerintahan sebelumnya. CPI Indonesia mencapai pertumbuhan yang paling tinggi di Indonesia, peningkatan dari 1998-2017 indonesia itu mencapai 17 skor," kata dia.
Ketua KPK Agus Rahardjo memberi sambutan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPK Agus Rahardjo memberi sambutan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Menurut Agus, perlu ada perbaikan di beberapa sektor untuk meningkatkan IPK Indonesia tersebut. Termasuk perbaikan penegakan hukum dan juga sistem pelaksanaan politik demokratis.
ADVERTISEMENT
Terkait poin terakhir, Agus menyebut bahwa KPK bersama 16 partai politik akan menyatakan komitmen bersama untuk melakukan upaya pencegahan korupsi melalui Sistem Integritas Partai Politik. Hal tersebut diharapkan bisa memperbaiki sistem politik yang dinilai masih rentan terjadi korupsi.
"Oleh karena itu harapan kita tentu untuk menegakkan sistem integritas di partai politiknya masing masing sehingga tidak dalam waktu lama sistem politik kita akan dapat berjalan dengan baik," ujar Agus.
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua KPK dan beberapa Menteri di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua KPK dan beberapa Menteri di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Penandatanganan komitmen antara KPK dengan 16 parpol menjadi salah satu rangkaian dalam peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia 2018. Selain itu, terdapat juga sejumlah diskusi terkait korupsi yang melibatkan pimpinan KPK serta pejabat negara sebagai narasumbernya. KPK juga akan melakukan lelang beberapa barang rampasan hasil korupsi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, yakni Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito Karnavian, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Koperasi dan UKM AA Puspayoga, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen NasDem Jhony G Plate dan para petinggi partai lainnya.