news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Geledah Kementerian PUPR, KPK Sita Dokumen dan Barang Bukti Elektronik

3 Januari 2019 22:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruangan di Kementerian PUPR digeledah Penyidik KPK. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ruangan di Kementerian PUPR digeledah Penyidik KPK. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
KPK menggeledah Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (3/1) malam. Penggeledahan ini merupakan pengembangan dari OTT terkait dugaan suap proyek Sistem Penyediaan Air Minum Strategis (SPAM) Kementerian PUPR.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini dturunkan, proses penggeledahan asih berlangsung. Sementara ini, KPK sudah menyita beberapa dokumen dan barang bukti elektronik.
"Ada dokumen dan BBE (barang bukti elektronik) sejauh ini yang diamankan. (Penggeledahan) masih berlangsung," ucap juru bicara KPK Febri Diansyah kepada kumparan, Kamis (3/1).
Penggeledahan ini dilakukan di lantai 8 Kementerian PUPR, tepatnya di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Jubir KPK Febri diansyah (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir KPK Febri diansyah (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Sebelumnya, KPK telah menggeledah sejumlah lokasi. Yakni, di Kantor SPAM Strategis di Pejompongan, Kantor PT Wijaya Kusuma Emindo, dan rumah Direktur PT Tashida Perkasa Sejahtera Yuliana Enganita Dibyo.
Yuliana merupakan salah satu penyuap empat pejabat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Dari rumah Yuliana, KPK berhasil mengamankan uang sekitar Rp 200 juta. Selain itu, KPK juga menyita deposito sekitar Rp 1 miliar.
ADVERTISEMENT
Terkait kasus ini, KPK sudah menetapkan empat orang pejabat pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR sebagai tersangka. Keempatnya adalah Anggiat Simaremare selaku Kepala SPAM Strategis Lampung, Meina Woro Kustinah selaku Pejabat Pembuat Komitmen SPAM Katulampa, Teuku Moch Naza selaku Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat, dan Donny Sofyan Arifin selaku PPK SPAM Toba 1.
KPK menggeledah rumah Dirut PT WKE terkait suap air minum proyek SPAM Kementerian PUPR. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KPK menggeledah rumah Dirut PT WKE terkait suap air minum proyek SPAM Kementerian PUPR. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Keempat pejabat pada Kementerian PUPR itu diduga menerima suap yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Suap diduga terkait dengan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tahun Anggaran 2017-2018 di beberapa daerah. Beberapa di antaranya di daerah bencana di Palu dan Donggala.
Mereka diduga mengatur agar PT Wijaya Kusuma Emindo dan PT Tashida Perkasa Sejahtera. Kedua perusahaan itu memenangkan 12 proyek dengan total nilai Rp 429 miliar. Proyek terbesar adalah Pembangunan SPAM Kota Bandar Lampung dengan nilai proyek Rp 210 miliar.
Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) Budi Suharto (kursi roda) dan Direktur PT WKE Lily Sundarsih (kedua kiri) usai diperiksa KPK. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) Budi Suharto (kursi roda) dan Direktur PT WKE Lily Sundarsih (kedua kiri) usai diperiksa KPK. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Para pejabat PUPR itu diduga menerima uang suap yang besarannya bervariasi untuk setiap proyek. Total, keempatnya diduga menerima suap sebesar Rp 3,36 miliar.
ADVERTISEMENT
Selain menjerat keempat pejabat PUPR, KPK juga menjerat empat orang pihak swasta sebagai tersangka karena diduga sebagai penyuap. Mereka adalah Lily Sundarsih Wahyudi selaku Direktur PT Wijaya Kusuma Emindo, Budi Suharto selaku Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo, Irene Irma selaku Direktur PT Tashida Perkasa Sejahtera, dan Yuliana Enganita Dibyo selaku Direktur PT Tashida Perkasa Sejahtera.