Gelegar Kesaksian Ganjar di Sidang e-KTP

31 Maret 2017 13:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ganjar Pranowo di Sidang e-KTP (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Lebih dari empat jam mantan wakil ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo memberikan kesaksian di persidangan kelima kasus korupsi e-KTP. Persidangan yang digelar Kamis (30/3) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Ganjar memberi keterangan yang sedikit membuka tabir megakorupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
Ketika namanya disebut dalam dakwaan menerima uang sejumlah 520 ribu dolar AS, langsung menampiknya. Ganjar kemudian berkelakar akan buka-bukaan.
“Sudah siap-siap saya. Kita sudah siap buka di sana (pengadilan),” ungkap Ganjar pada Minggu (26/3) ketika ikut mendampingi kampanye Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat, atau empat hari sebelum jadwal sidang kelima.
Ada Bagi-bagi Uang
Dalam keterangan yang tertulis di BAP, ada proses bagi-bagi uang saat proyek e-KTP berlangsung. Ganjar dengan tegas membenarkan apa yang tertulis di BAP.
Ganjar Pranowo, Agun Gunandjar, Agus Martowardojo (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
"Tapi ini sudah tiga kali ini bunyi yang saya baca dari media, saya kira benar apa yg diberitakan BAP, menurut saya memang benar ada pembagian itu ke orang-orang," jelas Ganjar.
Majelis hakim kemudian menegaskan pertanyaan soal bagi-bagi uang untuk anggota DPR.
ADVERTISEMENT
"Jadi benar ada bagi-bagi uang (untuk Anggota DPR)?" tanya salah seorang hakim anggota.
"Iya," tegas Ganjar.
Ganjar Pranowo. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Gubernur Jawa Tengah ini mendapati ada kejadian bagi-bagi uang. Pernah dalam suatu kesempatan koleganya di Komisi II DPR, Mustokoweni, hendak memberi uang kepada Ganjar.
“Setelah rapat, almarhumah panggil saya 'dek dek ini ada uang'. Saya langsung bilang 'ndak, ndak usah'.
Pemberian uang ke Ganjar tidak hanya sekali dilakukan. “Waktu itu saya juga pernah terima Goodie bag , kita gatau, saya pikir itu isinya buku. Ternyata uang, sontak saya kembalikan,” ujarnya.
Namun Ganjar tidak tahu menahu siapa saja koleganya di Senayan yang menerima aliran dana. "Siapa nama itu (yang mendapatkan uang) saya enggak tahu," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Tidak Terima Uang
Meski mengaku melihat dan pernah menyaksikan uang beredar bahkan menghampiri dirinya, Ganjar berkukuh bahwa dirinya tidak menerima uang.
Ganjar dalam persidangan beberapa kali tegas menolak menerima dana walau disebut dalam dakwaan menerima 250 ribu dolar AS. Ganjar mengakui ada beberapa aliran uang yang berusaha diberikan kepadanya, namun ia tolak.
“Itu siapa yang ngasih, saya nggak pernah terima, kalo ditawari saya pernah ditawari. Pernah tawari tapi saya menolak,” ungkap Ganjar
Ganjar mengaku terdapat dua kali upaya pemberian uang kepada dirinya. "Saya terima saat itu karena saya dalam kondisi tidak tahu apa isinya bukan karena saya berniat terima uang itu," tegas Ganjar.
Ganjar Pranowo dan Miryam (Foto: kumparan)
Pengakuan ini juga membuat Ganjar dikonfrontir oleh saksi lain yaitu Miryam S. Haryani. KPK mengkonfrontir dua nama tersebut dalam proses pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya saat sidang, Miryam yang diduga menjadi perantara aliran dana ke anggota DPR lainnya lupa apakah pernah memberi uang kepada Ganjar.
"Akhirnya saya sampaikan silakan ditanyakan langsung 'mbo yo saya diingetin jangan-jangan saya yang lupa'. Akhirnya di depan dua penyidik Miryam bicara di depan saya dia bilang saya enggak pernah kasih Pak Ganjar, tolong diingatkan. Saya dikonfrontir dengan Novel, ada Irwan juga," sambung politisi PDIP itu.
Sentilan untuk Setya Novanto
Jaksa KPK, Irene Putrie, mengaku mendapat catatan menarik dari pengakuan Ganjar. Cerita Ganjar saat berpapasan dengan Setya Novanto di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dianggap KPK sangat penting.
Sekitar tahun 2011 atau 2012, Ganjar mengaku bahwa ketika berpapasan dengan Setnov di Bandara Ngurah Rai, Setnov sempat sedikit menyinggung soal e-KTP.
ADVERTISEMENT
"Saya bertemu (Novanto) secara tidak sengaja waktu itu dan memang beliau bicara demikian, 'jangan galak-galak soal e-KTP'," kata Ganjar.
Saat itu semua pembahasan sudah memasuki tahap akhir. Namun Komisi II DPR masih memiliki fungsi pengawasan terhadap proyek tersebut.
Ketua majelis hakim John Butarbutar bertanya kepada Ganjar, apakah Novanto pernah melontarkan pertanyaan "Apa e-KTP sudah beres?" seperti tertuang dalam BAP.
Setya Novanto mencoba mikrofon di DPR. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
Kader PDIP itu membenarkan hal itu. "Yang saya pikirkan ya proses dan penganggarannya sudah selesai, saya pikir ya semua sampai situ saja. Mungkin interpretasinya bisa macam-macam," katanya.
Ganjar juga dicecar perkenalannya soal Andi Narogong. Dalam BAP, Ganjar mengaku bahwa dikenalkan Andi saat bertemu dengan Setnov di DPR.
“Ya, pada saat itu dikenalkan gitu, ini Andi. Biasa bertemu saja, pada saat acara makan hari Jumat,” ucap Andi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ganjar juga menyentil keberadaan Andi Narogong. Ganjar mengaku pernah melihat Andi di sebuah acara Fraksi Golkar.
Namun, Ganjar mencabut keterangan di BAP mengenai pernyataan Setnov dekat dengan Andi Narogong. “Khusus bagian saya kenal pak Andi itu saja, saya minta izin untuk mengklarifikasi terkait hal tersebut,” jelas Ganjar.