Gencatan Senjata Dimulai di Ghouta, Akhirnya Dentuman Bom Mereda

27 Februari 2018 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tragedi Ghouta (Foto: AFP/ABDULMONAM EASSA )
zoom-in-whitePerbesar
Tragedi Ghouta (Foto: AFP/ABDULMONAM EASSA )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suara dentuman bom, rumah yang ambruk, atau teriakan minta tolong sedikit mereda di Ghouta pada Selasa (27/2). Atas perintah Rusia, rezim Suriah melakukan gencatan senjata selama lima jam sehari untuk memberi waktu warga Ghouta mengevakuasi diri.
ADVERTISEMENT
Seruan gencatan senjata sebelumnya telah disampaikan Dewan Keamanan PBB dalam resolusi yang ditelurkan pada Sabtu akhir pekan lalu. Namun Suriah bergeming, terus menembaki Ghouta dengan rudal atau bom barel. Dalam 48 jam terakhir saja, lapor PBB, ada 30 orang yang terbunuh di Ghouta.
Namun ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan gencatan senjata, rudal dan bom barel Suriah tiba-tiba bungkam.
Saat ini diperkirakan telah lebih dari 630 orang terbunuh dan 3.300 lainnya terluka sejak rezim Suriah Bashar Al-Ashad menyerang Suriah pada Minggu (18/2).
Serangan jet Suriah di Ghouta (Foto: AFP/Abdulmonam Eassa)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan jet Suriah di Ghouta (Foto: AFP/Abdulmonam Eassa)
Berdasarkan perintah Putin, gencatan senjata akan diterapkan mulai pukul 9.00 hingga 14.00 setiap hari untuk menciptakan "koridor kemanusiaan". Selama gencatan senjata, warga Ghouta bisa mengungsi ke tempat aman.
ADVERTISEMENT
Rami Aburrahman dari lembaga Syrian Observatory for Human Rights mengatakan gencatan senjata itu dipatuhi rezim Bashar al-Assad. Pada Selasa waktu setempat, tidak dilaporkan adanya tembakan ke enklave pejuang oposisi di Ghouta Timur.
Hanya terdengar artileri ditembakkan singkat di Douma, di luar Ghouta Timur.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, gencatan senjata ini untuk membantu warga sipil mengungsi dan mengevakuasi korban terluka atau sakit. Namun tidak demikian anggapan kelompok oposisi Failaq al-Rahman yang menguasai Ghouta Timur.
Korban Pengeboman di Wilayah Ghouta (Foto: AFP PHOTO / Amer Almohibany)
zoom-in-whitePerbesar
Korban Pengeboman di Wilayah Ghouta (Foto: AFP PHOTO / Amer Almohibany)
Mereka mengatakan, gencatan senjata oleh Rusia hanya untuk memaksa warga keluar dari wilayah itu atau mati dibom. "Ini kejahatan Rusia," kata juru bicara Failaq al-Rahman.
Rusia terlibat dalam gempuran ke wilayah-wilayah di Suriah termasuk Ghouta, enklave atau wilayah terkepung terakhir yang dikuasai oposisi dekat ibu kota Damaskus.
ADVERTISEMENT
Gempuran ke Ghouta adalah salah satu babak dari perang Suriah yang memasuki tahun ke delapan pada 2018. Lebih dari 500 ribu orang tewas, jutaan mengungsi sejak konflik Suriah pecah pada 2011.