Gereja Pantekosta Masih Rusak Usai Dibom, Jemaat Misa di Tenda Darurat

20 Mei 2018 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Misa di Gereja Pantekosta Pusat (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Misa di Gereja Pantekosta Pusat (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sepekan pascaserangan teror di tiga geraja Surabaya, para jemaat tetap beribadah seperti biasa. Namun tak seperti Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Gereja Pusat Pantekosta Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, harus menggelar misa perdana di bawah tenda darurat.
ADVERTISEMENT
Kondisi gereja ini masih memprihatinkan usai dibom oleh teroris sepekan lalu. Meski begitu, kondisi itu tak menyurutkan semangat para jemaat untuk beribadah. Seribu kursi yang disediakan panitia terisi penuh oleh jemaat,
Menurut info yang dihimpun kumparan, GPP Pantekosta hanya mengisi dua waktu misa, yakni pagi pukul 06.00 dan 15.30 WIB. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran kondisi kerusakan ruangan ibadah yang belum selesai diperbaiki.
Kerusakan parah terjadi di gedung bagian depan gereja termasuk ruangan ibadah yang sempat dipenuhi asap kebakaran usai ledakan bom. Konstruksi bangunan di bagian depan yang porak poranda memaksa sekretariat gereja mempersiapkan tenda darurat.
Misa di Gereja Pantekosta Pusat (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Misa di Gereja Pantekosta Pusat (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Misa pagi tampak tetap dijalani dengan khidmat meski di bawah tenda darurat. Pintu masuk jemaat dipusatkan di pintu belakang, yakni di Jalan Bromo. Di situ juga sudah terjaga puluhan personel gabungan yang mengamankan selama jalannya misa. Standar tinggi pengecekan juga diterapkan mulai pemeriksaan tas dan pemindaian metal detector.
ADVERTISEMENT
Pendeta Yonatan Biantono Wahono mengatakan, pengurus sekretariat gereja menyediakan tenda darurat di lorong-lorong Jalan Bromo (belakang gereja) dan di dua lokasi lahan parkir. Disediakan 1.000 kursi untuk jemaat. Rupanya jumlah tersebut cukup meluber. Sehingga terpaksa sebagian jemaat dimasukkan ke ruang ibadah gereja dekat altar.
"Minggu depan kita usahakan misa kembali digelar 4 kali. Karena semalam pengurus kami lembur menata tenda dan kursi karena listrik baru bisa hidup sabtu malam. Ini saja masih diperiksa ada konsleting atau tidaknya.
Sementara itu jemaah gereja, Novi mengaku menjalani ibadah seperti hari biasa. Dia hanya masih merasa bersedih dengan meninggalnya rekan jemaat. Namun, tidak ada trauma yang menggelayuti. Karena dia sudah mulai melupakan mncekamnya kejadian itu.
ADVERTISEMENT
"Saya sekeluarga sudah tetap beribadah dengan tenang. Karena ada juga petugas yang berjaga cukup ketat. Hanya masih merasa kehilangan dari keluarga jemaat kami," ujarnya.
Misa di Gereja Pantekosta Pusat (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Misa di Gereja Pantekosta Pusat (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)