Gereja Texas Dihantam Teror, Trump Pantau Situasi dari Jepang

6 November 2017 8:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penembakan gereja di Texas (Foto: Nick Wagner/Austin American-Statesman via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan gereja di Texas (Foto: Nick Wagner/Austin American-Statesman via AP)
ADVERTISEMENT
Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam sebuah gereja di Sutherland Spring, Texas, pada Minggu (5/11).
ADVERTISEMENT
Puluhan orang menjadi korban jiwa. Sementara belasan lainnya menderita luka-luka.
Tak lama setelah kejadian, Presiden Donald Trump segera mengeluarkan pernyataan resmi. Melalui akun Twitter pribadinya, dia mengaku sedih atas kejadian tersebut.
"Semoga Tuhan beserta warga Sutherland Spring, Texas," sebut Trump di twitternya, Senin (6/11).
"FBI dan penegak hukum sudah ada di tempat kejadian perkara. Saya memantau situasi dari Jepang," sambung dia.
Trump berada di Negeri Matahari Terbit dalam rangka kunjungan kenegaraan ke beberapa negara Asia. Rencananya Trump akan berada di luar AS selama 11 hari.
Ketika berada di Jepang, di sela pertemuan dengan para pebisnis kedua negara Trump menyempatkan diri menyampaikan bela sungkawanya kepada korban penembakan gereja Texas.
"Aksi jahat ini terjadi saat korban dan keluarganya sedang berada di tempat ibadah. Hati kami benar-benar hancur," sebut Trump seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
"Bersama kita bergandeng tangan untuk melewati air mata dan kesedihan ini. Kita tetap akan kuat berdiri," tambah dia.
Dilansir Associated Press, seorang pria masuk ke gereja di Sutherland Springs, Texas, dan menembaki para jemaat di dalamnya.
Seorang pejabat berwenang mengatakan, sedikitnya 26 orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam insiden penembakan ini. Dia juga mengatakan ada 10 hingga 15 orang yang mengalami cedera.
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Gubernur Texas, Greg Abbott, mengecam serangan penembakan ini dan menyebutnya sebagai perbuatan jahat.
Abbott melalui akun Twitternya menyampaikan turut berduka cita untuk para korban tewas.
"Doa kami ada pada semua orang yang menjadi korban oleh tindakan jahat ini," tulis Abbott.