Gerindra Anggap Kicauan SBY Sebagai Autokritik

16 November 2018 15:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Gerindra, Habiburokhman. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Gerindra, Habiburokhman. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra menanggapi kritikan pedas Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai janji Demokrat yang harus mengampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman, apa yang disampaikan SBY merupakan bentuk autokritik.
ADVERTISEMENT
“Yang namanya autokritik itu budaya yang amat baik dalam demokrasi. Pesan yang kami tangkap, Pak SBY sangat antusias dan bersemangat untuk memenangkan Prabowo-Sandi,” katanya saat dihubungi, Jumat (16/11).
Habiburokhman tak menampik bahwa pernyataan SBY merupakan bagian dari dinamika dalam koalisi. Sehingga, ia menganggap, apa yang disampaikan SBY hanya sebatas komunikasi, bukan hal yang substansial.
Meski begitu, Habiburokhman mengaku partainya akan menerima kritikan SBY sebagai bahan evaluasi. “Jadi masukan dari Pak SBY tentu kami terima dengan senang hati, dan akan menjadi bahan evaluasi untuk memaksimalkan kerja koalisi,” terangnya.
SBY dan Prabowo. (Foto: Twitter @jansen_jsp)
zoom-in-whitePerbesar
SBY dan Prabowo. (Foto: Twitter @jansen_jsp)
Kritikan itu berawal dari Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menagih SBY, selaku Ketum Demokrat yang berkoalisi dengan Gerindra, untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi. Hal ini menyusul konsentrasi Demokrat yang terlihat hanya berfokus pada pemilihan legislatif.
ADVERTISEMENT
SBY lalu merespons janji itu melalui akun twitter pribadinya. Menurut SBY, Prabowo sebagai capres harus sering menyampaikan narasi kampanye. SBY juga meminta kepada Muzani untuk mawas diri, bukan sibuk menagih janji kampanye. Sebab, SBY mengaku bahwa selama ia dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, tidak pernah memaksa ketum partai pendukung untuk berkampanye.