Gerindra: Demokrat Harus Kampanye, Jangan Hanya Koalisi demi 2024

16 November 2018 12:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Sandiaga Uno menyambangi kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Sandiaga Uno menyambangi kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Gerindra menanggapi kritikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada capres Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono mengatakan, harusnya Partai Demokrat dan SBY ikut mengkampanyekan capres cawapres yang didukungnya, karena sudah terikat komitmen berkoalisi.
ADVERTISEMENT
“Namanya sebuah partai sudah berkoalisi, sudah berkomitmen, ya seharusnya secara etika politik harus ikut cawe-cawe dan berkampanye. Jangan cuma menjadi rekan koalisi hanya untuk nyelamatin partainya supaya tahun 2024 bisa ikut pemilu,” kata Arief saat dihubungi, Jumat (16/11).
Arief menduga, dukungan yang diberikan Partai Demokrat dan SBY kepada Prabowo-Sandi hanya sebatas ingin menyelamatkan partainya agar bisa ikut Pemilu 2014. Sebab, partai yang tak memberikan dukungan di pilpres kali ini, tidak dapat ikut serta dalam pemilu 2024.
“Karena kan aturannya kalau sebuah partai tidak memberikan dukungan kepada capres di pemilu sekarang, maka 2024 tidak bisa ikut lagi sebagai peserta pemilu. Ini kan sebuah kebaikan kita aja sebenarnya kepada Pak SBY dan Demokrat,” ujar Arief.
ADVERTISEMENT
Sebab, lanjut Arief, ia mengetahui bahwa Demokrat ditolak untuk berkoalisi dan mendukung Jokowi-Ma’ruf oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bahkan, Arief menyebut, Megawati tidak akan pernah mau berkoalisi dengan Demokrat di level koalisi nasional.
“Sebab apa? Kita tahu kok dia di sana juga ditolak. Di pasukannya Jokowi-Pak Ma’ruf Amin juga ditolak, saya tahu Bu Mega tidak akan pernah mau koalisi dengan Demokrat dalam koalisi nasional,” tegasnya.
Menurut Arief, saat ini Partai Demokrat sedang terombang-ambing di tengah realitas politik. Karena, Partai Demokrat sebagian kadernya memiliki pendapat berbeda dari dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Sandi.
Selain itu, gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres juga salah satu faktor kekecewaan Partai Demokrat. Meski begitu, Arief tak mempersoalkan apabila caleg-caleg Demokrat dan SBY tidak sepenuhnya mendukung Prabowo-Sandi.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
“Ya sekarang ini jadinya apa ya, terombang-ambing Demokrat. Di satu sisi dia pikir Pak Jokowi akan menang lagi, nah tapi Pak SBY lihat reaitas mulai dari kader-kadernya tidak sepakat (dukung Prabowo), terus atas kegagalannya AHY jadi wakilnya Pak Prabowo, ya mereka kecewa,” ungkap Arief.
ADVERTISEMENT
“Tapi bagi kami, kami tidak mau urusin Pak SBY ataupun Demokrat, silakan saja kalau mereka mau mendukung sesuai komitmen, ya kami katakan bahwa dia punya etika di dalam koalisi, kalau dia awang-awang mau dukung mau enggak juga nggak apa-apa, kita sudah jalan sendiri,” tutupnya.