Gerindra Dinilai Dirugikan karena Pidato: Milenial Tak Suka Pesimisme

6 April 2018 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi AMPG di Mall FX Sudirman. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi AMPG di Mall FX Sudirman. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pidato Prabowo di hadapan kader Gerindra dan warga Karawang pada Sabu (31/2) ramai diperbincangkan. Sebab, ia menyebut Indonesia akan bubar tahun 2030. Pandangan Prabowo ini terinspirasi dari novel berjudul 'Ghost Fleet' karya P.W. Singer dan August Cole.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Vox Populi Centre, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan, konstituen milenial adalah pemilih yang paling dekat dengan Partai Gerindra. Namun, pidato itu, kata dia, akan membuat para pemilih mengalihkan dukungannya.
"Yang paling milenial itu Gerindra. Tetapi ada blunder dari Gerindra karena statement pidato Pak Prabowo," kata Pangi dalam diskusi bertajuk 'Partisipasi Generasi Millenial dalam PEMILU 2019' di Mall FX Sudirman, Jalan Jendera Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).
Pangi mengatakan, generasi milenial tak suka dengan pemikiran yang menumbuhkan pesimisme seperti pidato Prabowo. Menurutnya, mereka adalah tipe orang yang amat percaya diri.
"Anak milenial itu enggak suka pesimisme," imbuh dia.
Diskusi AMPG di Mall FX Sudirman. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi AMPG di Mall FX Sudirman. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Lebih lanjut, Pange mengatakan, jika partai politik ingin menggaet para milenial sebagai pemililhnya, maka parpol tak boleh menjadikan mereka sebagai objek politik. Sebab, generasi ini merupakan tipe pemilih yang mudah terpengaruh.
ADVERTISEMENT
"Mereka sangat erat kaitannya dengan media sosial. Milenial tidak mau menjadi objek politik. Mereka mau jadi subjek politik. Generasi milenial mudah terpengaruh. Mereka bukan strong voter," ucap Pange.