Gerindra DKI: Kita Cari Wagub yang Membantu, Bukan Merepotkan Anies

7 Februari 2019 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Gerindra DKI Jakarta menyebut proses penentuan Wagub DKI bersama PKS penuh dengan dinamika. Meski begitu, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI, Syarif menilai dinamika itu wajar karena ingin mencari sosok terbaik yang akan menjadi wagub DKI.
ADVERTISEMENT
“Kita ini sedang mencari Wagub yang bisa menerjemahkan pikiran Gubernur dan membatu pekerjaan sehari-hari Gubernur, bukan justru merepotkan Gubernur,” kata Syarif di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis, (7/2).
Syarif mencontohkan, permasalahan yang harus diselesaikan, yakni polemik PKL Tanah Abang. Menurutnya, konflik yang terjadi bisa cepat diselesaikan dengan adanya Wagub.
Selain itu, Syarif menganggap dengan adanya Wagub bisa menjadi jembatan antara Anies dengan DPRD DKI terkait perincian program yang akan dijalankan seperti saat proses perencanaan pembangunan Stadion BMW yang ramai dibicarakan.
“Mestinya ada yang menjembatani. Enggak perlu kontroversi di luar. Itu seorang wagub yang mengerti,” ujar Syarif.
Suasana rapat kordinasi antar Fraksi PKS, Gerindra, tim panelis soal fit And proper test Calon Gubernur DKI Jakarta. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Sehingga Syarif berharap proses fit and proper test yang saat ini sedang berlangsung bisa segera selesai. Ia mengungkapkan, sejauh ini para panelis yang ditunjuk terus berupaya bertindak secara profesional. “Panelisnya bagus, objektif. Objektif sekali dan memang kalau saya perspektif politik kebanyakan yang pendekatannya kebanyakan pola relasi dengan DPRD kayak apa,” terang Syarif. Ketiga Cawagub dari PKS yaitu Agung Yulianto, Achmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi sedang menjalani fit and proper test. Salah satu proses fit and proper test diisi Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri para tokoh di Jakarta antaranya adalah Amir Hamzah (Pengamat Kebijakan Publik), Kamsul Hasan (Ketua Dewan Kehormatan PWI), Yayat Supriatna (Pengamat Tata Kota), Budi Wibowo (akademisi), Sugianto (pengusaha), Rakhmat (Serikat Pedagang Pribumi Sejahtera), dan M. Sidik (Humanika) dengan ditemani notulensi FGD Arif Sefullah.
ADVERTISEMENT
Syarif menjelaskan ada banyak isu yang dibahas dalam FGD yang dilakukan pada Minggu (3/2). Namun, ia menuturkan ada lima isu yang menjadi fokus utama.
“Satu, politik APBD. Dua, kebijakan percepatan pembangunan. Tiga, aspirasi kalangan pengusaha dan pelaku UMKM terutama PKL. Empat, pola relasi politik partai. Lima, konflik Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta pengentasan kemiskinan,” ujar Syarif, Rabu, (6/2).