Gerindra: Jokowi Kompor, Bikin Suasana Politik Jadi Panas

26 November 2018 13:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra mengkritik sikap capres nomor urut 01, Joko Widodo yang menyebut banyak kompor-kompor yang membuat suhu politik nasional menjadi panas. Menurut Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, justru Jokowi-lah yang membuat suhu politik menjadi memanas.
ADVERTISEMENT
“Ini mengagetkan, bahwa terus terang dalam beberapa minggu ini yang bikin situasi politik panas itu Pak Jokowi. Pak Jokowi-lah yang bikin kompor saat ini sehingga politik jadi panas dan gaduh,” kata Andre saat dihubungi, Senin (26/11).
Menurut Andre, banyak istilah yang dilontarkan Jokowi dan membuat tensi politik nasional memanas. Di antaranya adalah istilah sontoloyo, genderuwo dan tabok. Menurut Andre, diksi-diksi itu tak sepantasnya dikeluarkan dari mulut seorang presiden karena bisa menyebabkan masyarakat khawatir.
“Pak Jokowi mengeluarkan diksi-diksi yang sangat kontradiktif dan memicu suasana menjadi panas, misalnya sontoloyo, genderuwo, bahkan tabok. Yang kata-kata terakhir ini membuat masyarakat khawatir. Enggak pantas presiden bilang gitu,” terang Andre.
Harusnya, menurut Andre, seorang presiden bisa memberikan narasi politik yang membuat kontestasi menjadi riang dan gembira, bukan malah ingin menabok orang-orang yang memfitnahnya.
ADVERTISEMENT
“Nah jadi mohon maaf Pak Presiden, pernyataan Bapak itu seperti menepuk air di dulang, terpercik air sendiri. Bapak menuduh orang kompor ternyata kompor itu bapak,” tegas Andre.
Capres Jokowi bertemu Kader dan Relawan Jokowi-Ma'ruf di Palembang, Sumsel. (Foto: Dok. Agus Suparto)
zoom-in-whitePerbesar
Capres Jokowi bertemu Kader dan Relawan Jokowi-Ma'ruf di Palembang, Sumsel. (Foto: Dok. Agus Suparto)
Andre pun berharap Jokowi bisa belajar banyak dari Prabowo yang tiap hari difitnah dan diserang oleh berbagai pemberitaan hoaks, tapi selalu tenang.
“Tolong bapak belajar banyak ke Pak Prabowo. Pak Prabowo tiap hari difitnah dapat serangan hoaks, itu selalu tenang, santai menghadapi serangan. Beda dengan Jokowi yang baper,” tutur Jubir Prabowo-Sandi itu.
Namun, Andre mengakui bahwa kampanye-kampanye yang dilakukan Prabowo dan Sandi banyak yang tak mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Hal itu tertutupi dari narasi dan diksi yang dilontarkan Jokowi seperti genderuwo, sontoloyo dan tabok.
ADVERTISEMENT
“Pak Prabowo dan Bang Sandi itu keliling daerah menyampaikan program tapi selalu tertutupi dengan statement Pak Jokowi, akhirnya orang lebih bicara soal sontoloyo, genderuwo, dan tabok. Enggak bicara soal visi-misi Pak Prabowo,” tutupnya.
Sebelumnya, saat menerima gelar adat Komering, Raja Balaq Mangkuk Negara, di Griya Agung, Palembang, Presiden Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah-belah meski berbeda pilihan politik di Pilpres 2019. Sebab, menurut Jokowi, terkadang masalah beda pilihan tersebut bahkan membuat masyarakat tidak saling tegur sapa.
"Kita ini saudara, sebangsa, dan setanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor. Karena dipanas-panasi, dikompor-kompori, jadi panas semuanya," kata Jokowi, Minggu (25/11).