Gerindra Kritik Yasonna soal OTT di Sukamiskin: kok Berulang-ulang?

23 Juli 2018 12:52 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa saat menjawab pertanyaan wartawan (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa saat menjawab pertanyaan wartawan (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen membuktikan masih maraknya praktik suap di lingkungan lapas. Politikus Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menilai, penyebab inti dari permasalahan tersebut yakni mental bobrok para petugas lapas.
ADVERTISEMENT
"Ini masalah mental orang di dalamnya, mental lapas, pengawasan lapas, kan semuanya di situ," ujar Desmond sebelum rapat dengan KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/7).
Sejumlah barang sitaan hasil sidak diperlihatkan saat pers rilis di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/7). (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah barang sitaan hasil sidak diperlihatkan saat pers rilis di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/7). (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Desmond meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tidak abai dengan kejadian OTT tersebut. Sebab terbukti ada perdagangan fasilitas di lapas.
"Ini cermin buruk lapas yang ada di republik ini. Berarti kan ada perdagangan lapas, ada keuntungan yang dinikmati oleh penjaga lapas," terang politikus asal Banten itu.
Untuk itu, Desmond menilai, pembenahan mental petugas lapas juga harus menjadi bagian reformasi oleh Kementerian Hukum dan HAM. Sebab jika solusinya hanya dengan pencopotan Menkumham, maka permasalahan di lapas tidak akan selesai.
ADVERTISEMENT
"(Pencopotan Menkumham) tidak menyelesaikan masalah, karena sebelum Menkumham sekarang juga terjadi (kasus suap di lapas) kan. Semua revitalisasi berupa konsep tetapi realitanya mental orang juga enggak siap," ketusnya.
Desmond juga menanggapi ide pemindahan napi korupsi ke Lapas Nusakambangan. Menurutnya, pemindahan tempat pemidanaan juga tak akan menyelesaikan masalah. Sebab jika mental petugas tidak diubah, maka para narapidana korupsi tetap bisa mendapatkan fasilitas mewah dengan menyuap petugas.
"Apakah jaminan di Nusakambangan tidak diberikan fasilitas yang sama? cuma tempatnya saja seolah-olah seram. Tapi diberikan fasilitas yang sama, ada kontrak kamar, kamar direhab, diberikan fasilitas apa bedanya (dengan Lapas Sukamiskin). Tempat (pemidanaan) bukan menentukan dan menyelesaikan masalah," tegasnya.
Sebelumnya KPK melakukan OTT terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen pada Sabtu (21/7) pagi. Dalam OTT tersebut KPK menahan Wahid, terpidana korupsi Fahmi Darmawansyah, terpidana kasus umum Andri Rahmat, dan staf Kalapas Hendry Saputra. Kasus OTT tersebut berkaitan dengan jual beli izin keluar dan fasilitas di Lapas Sukamiskin.
ADVERTISEMENT