Gerindra Ngotot Usung Prabowo Meski PKS Sodorkan Opsi Anies-Aher

12 Juni 2018 12:36 WIB
Prabowo Subianto berkunjung ke Kompleks Parlemen (Foto: ANTARA FOTO/Meli Pratiwi)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto berkunjung ke Kompleks Parlemen (Foto: ANTARA FOTO/Meli Pratiwi)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, Ketua DPP Gerindra Habiburrokhman mengatakan pihaknya meyakini Prabowo masih menjadi penantang terkuat Jokowi berdasarkan dari hasil survei. Ia pun meminta PKS untuk realistis.
"Kita harus realistis bahwa berdasarkan hasil seluruh survei elektabilitas Prabowo sebagai penantang Jokowi adalah yang tertinggi dan sangat jauh di atas calon-calon lainnya," kata Habiburrokhman kepada kumparan, saat dihubungi, Selasa (12/6)
Habiburrokhman menjalaskan, Gerindra telah final mengusung Prabowo menjadi calon presiden. Ia mengaku pimpinan PKS juga telah mengamini usulan tersebut.
"Kalau kami final mengajukan Prabowo Subianto sebagai capres dan sepertinya pimpinan PKS sudah berulangkali menegaskan menerima usulan capres kami tersebut," ungkap dia.
Soal nama pendamping Prabowo, lanjut Habiburrokhman, sampai saat ini masih terus dibahas di internal koalisi. "Tinggal sosok cawapresnya yang saat ini sedang sama-sama kita cari," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Pencapresan Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS Suhud Alynudin meminta sebaiknya Gerindra tidak mendorong Anies untuk menjadi Cawapres. Sebab, ketimbang posisi cawapres, Anies lebih tepat mengurus DKI.
Anggota Majelis Kehormatan Gerindra Habiburokhman (Foto:  Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Majelis Kehormatan Gerindra Habiburokhman (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Suhud mengatakan, perjuangan memenangkan Anies di Pilkada DKI Jakarta melibatkan sumber daya umat yang besar. Perjuangan itu harus dijawab oleh Anies dengan kinerja maksimal.
"Jika tawaran dari Gerindra hanya menjadi wakil presiden tanggung. Jika hanya menjadi Cawapres, Pak Anies lebih dibutuhkan di DKI. Berbeda jika tawaran sebagai Capres menggantikan Pak Prabowo, mungkin PKS pun akan setuju. Karena seorang Presiden bisa melakukan perubahan menyeluruh," ujar Suhud dalam keterangannya kepada kumparan, Senin (11/6).