Gerindra: Pak Prabowo Biasa Dibohongi, Dikhianati, Dikibuli

4 Oktober 2018 13:02 WIB
Ahmad Muzani, Sekjen Gerindra. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Muzani, Sekjen Gerindra. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketum Gerindra Prabowo Subianto menanggapi santai polemik hoaks Ratna Sarumpaet. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan ini bukan kali pertama Prabowo dibohongi. Sehingga sang capres nomor urut 02 ini tak kaget dengan adanya pengakuan Ratna yang menyebar hoaks tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo sih biasa saja. Pak Prabowo berkali-kali menghadapi situasi kayak gini, dikhianati, dibohongi, dikibuli, itu biasa. Jadi, beliau itu menghadapi situasi kayak gini bukan hal yang pertama," kata Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).
Muzani mengatakan hoaks Ratna Sarumpaet merupakan ujian yang memang harus dilalui oleh Prabowo sebagai calon pemimpin. Untuk kasus Ratna, Gerindra menilai masalah sudah selesai karena ia sudah mengundurkan diri sebagai timses Prabowo.
Selain itu, Muzani memastikan Gerindra akan tetap bersimpati kepada Ratna. Menurut dia, Ratna hanyalah seorang manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan.
"Bu Ratna adalah seorang aktivis yang sangat teguh pendiriannya, sangat militan perjuangannya. Ketika menghadapi persoalan ini kita semua bersimpati," kata Muzani.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau kemudian mendadak ada yang berubah 180 derajat, tentu kami memahami itu sebagai seorang manusia biasa," lanjut dia.
Sebagaimana diketahui, Ratna Sarumpaet mengakui berbohong soal penganiayaan yang dialaminya di Bandara Husein Sastranegara pada 21 September 2018. Ia mengungkapkan wajahnya lebam bukan karena penganiayaan, melainkan efek prosedur sedot lemak pipi.
Pihak RS Bedah Bina Estetika juga membenarkan Ratna dirawat sejak 21 September hingga 24 September. Atas kebohongan itu, Ratna menyampaikan permintaan maafnya, khususnya kepada Prabowo Subianto dan Amien Rais yang sempat menggelar konferensi pers mengecam penganiayaan tersebut.