Gerindra Pertimbangkan Posisi Ratna Sarumpaet di Timses Prabowo-Sandi

3 Oktober 2018 17:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Riza Patria di Kantor Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumpulan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Riza Patria di Kantor Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumpulan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratna Sarumpaet akhirnya mengaku berbohong telah dianiaya sejumlah pihak sehingga hingga wajahnya lebam. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut akan mempertimbangkan posisi Ratna di timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena kebohongan itu.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Ratna saat ini menjabat sebagai juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional untuk paslon nomor 2 Prabowo-Sandi.
"Yang bersangkutan nanti akan kita pertimbangankan akan terus dalam tim atau tidak, itu saja," kata Riza di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).
Riza mengatakan, pernyataan tidak benar yang disampaikan Ratna merugikan bagi Partai Gerindra. Ratna sebelumnya sempat menceritakan kejadian penganiayaan itu kepada Ketua Umum Prabowo Subianto dan Waketum Fadli Zon.
Ratna Sarumpaet bertemu Prabowo Subianto, Amin Rais, dan Fadli Zon di suatu tempat, Selasa (2/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet bertemu Prabowo Subianto, Amin Rais, dan Fadli Zon di suatu tempat, Selasa (2/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
"Kalau merasa dianiaya, ternyata tidak dianiaya. Tentu kami sangat menyayangkan dan sangat prihatin atas peristiwa ini. Jadi pertanyaan selanjutnya, ada apa, kenapa dan ada motif apa, di balik semua ini Bu Ratna melakukan hal seperti itu," ucap Riza.
"Tentu kami pihak yang dirugikan atas apa yang disampaikan oleh beliau terkait berita-berita sebelumnya. Saya kira ini peristiwa yang sangat penting agar ke depan tidak diulangi oleh siapa pun. Apalagi disampaikan kepada publik, media luas, dan ini ada konsekuensinya," terang Riza lagi.
ADVERTISEMENT
Riza meminta Ratna untuk minta maaf kepada publik terutama kepada Prabowo atas pernyataannya itu. Menurutnya, informasi bohong yang disampaikannya Ratna adalah suatu perilaku yang salah.
"Nanti kita akan bahas terkait kasus Bu Ratna yang sangat merugikan pada kami, pada masyarakat ya. Mungkin maksud Bu Ratna ingin menjelaskan singkat pada anaknya, tapi tetap info yang salah itu berdampak luas," tutur Riza.
Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet memberi keterangan pers terkait kebohongan yang dibuatnya. (Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet memberi keterangan pers terkait kebohongan yang dibuatnya. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Pokoknya kita minta kepada Bu Ratna supaya menyampaikan detail, minta (maaf) kepada publik, minta maaf juga kepada Partai Gerindra, kepada Prabowo, dan semua yang terkait," lanjutnya.
Ratna mengungkapkan kebohongannya dengan mengakui pada 21 September 2018 dia memang datang ke RS Bina Estetika. Saat itu, ia menemui dokter Sidik dan akan menyedot lemak di pipinya.
Ratna Sarumpaet babak belur. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet babak belur. (Foto: Dok. Istimewa)
Setelah operasi, Ratna melihat wajahnya lebam akibat operasi. Ia lalu kembali ke dokter dan menanyakan mengapa wajahnya lebam, dan disampaikan hal itu adalah sesuatu yang normal.
ADVERTISEMENT
Namun, saat dia pulang ke rumah dan anaknya bertanya soal kondisi wajah Ratna Sarumpaet yang lebam, dia menjawabnya karena dipukul orang. Sejak saat itulah Ratna selalu mengulang jawaban tentang penganiayaan. Termasuk ketika Fadli Zon datang ke rumahnya, juga saat bertemu Prabowo Subianto dan Amien Rais. Ratna telah meminta maaf kepada rekan-rekan seperjuangannya di koalisi 02 yang telah dia bohongi.