Gerindra: Prabowo Akan Kritisi Pangan dan Proyek Tol Jokowi di Debat

12 Februari 2019 16:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Debat pilpres kedua yang mempertemukan kedua capres, yaitu Jokowi dan Prabowo Subianto, akan berlangsung 17 Februari mendatang dengan tema 'Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Infrastruktur'.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan Prabowo tak akan menyerang Jokowi, apalagi sampai masuk ke ranah pribadi.
"Pak Prabowo tidak berubah kepribadiannya, beliau seorang negarawan yang baik dan bijaksana. Yang pasti tidak akan menyerang apalagi masuk ke wilayah pribadi, seperti yang dilakukan Pak Jokowi. Pak Prabowo tidak pernah menyerang siapa pun. Pak Prabowo orang yang menghormati orang tua, senior. Pak Jokowi dihormati sebagai presiden," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (12/2).
Dalam debat pilpres kedua nanti, Ketua DPP Gerindra itu menyebut Prabowo akan lebih mengkritisi kebijakan Jokowi selama menjadi presiden, antara lain tarif tol yang mahal dan impor pangan.
Sementara itu, pembangunan yang banyak digaungkan pemerintahan Jokowi juga akan dikritisi, karena dinilai tak menggunakan perhitungan yang baik.
ADVERTISEMENT
"Ini kan kelemahan pemerintah membangun infrastruktur tidak diperhitungkan komprehensif, secara holistik, sehingga laporan bank dunia juga menyampaikan pembangunan yang dibangun di Indonesia tidak efisien," ujar dia.
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo berjabat tangan dengan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama Pilpres 2019. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia berpendapat pembangunan infrastruktur semestinya memiliki dampak signifikan dan tak dibangun dengan utang. Selain itu, Riza mengatakan, pemerintah seharusnya membangun infrastuktur desa daripada jalan tol, yang hanya dinikmati segelintir orang.
"Jalan tol harusnya dibangun swasta, karena jalan tol hanya dinikmati kelas menengah atas. Harusnya yang dibangun infrastruktur jalan-jalan desa, jalan nasional, daerah sehingga di pinggir-pinggir jalan hidup," tutur Riza.
"Sekarang kan kasihan UMKM di pinggir jalan tidak hidup. Semua berusaha masuk tol. Ini kan jadi masalah baru karena tolnya mahal, truk logistik juga berat masuk tol. Kan jadi buah simalakama. Enggak ada yang masuk rugi, masuk juga jadi beban bagi angkutan barang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam debat pilpres kedua nanti Prabowo juga akan kembali mengungkit janji kampanye Jokowi saat maju Pemilu 2014, salah satunya menyebut akan mengurangi impor. Namun, dengan kondisi saat ini, Riza justru melihat keadaan yang sebaliknya.
"Jokowi dulu berjanji tidak akan impor-impor, tidak akan mencabut subsidi. Tapi kan tidak dipenuhi. Indonesia ini kan jadi negara pengimpor terbesar di dunia nih padahal dulu janjinya membangun kedaulatan pangan," tutup dia.