Gerindra: Prihatin Anak dari Rakyat Miskin Harus Tewas Antre Sembako

4 Mei 2018 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Mahesa di ponsel ayahnya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Mahesa di ponsel ayahnya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR Sodik Mudjahid turut menyangkan adanya pembagian sembako untuk masyarakat di Monas, yang mengakibatkan 2 bocah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Dia menyoroti beberapa pelanggaran prosedur yang ada dalam pembagian sembako tersebut. Terutama soal tidak adanya perlindungan atau pengawasan pada anak-anak yang berada di sekitar lokasi.
"Prihatin karena saat antrean tidak ada pola perlundungan bagi anak yang ikut antre. Puncaknya ya sangat amat prihatin karena anak-anak dari rakyat miskin harus tewas saat antre sembako," kata Sodik kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (4/5).
Suasana pembagian sembako di Monas. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembagian sembako di Monas. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Tak hanya itu, ia menyebut dengan adanya anak kecil dalam pembagian sembako, menunjukan bahwa kondisi perekonomian masyarakat Indonesia dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Sangat amat memperihatinkan. Prihatin anak dibawa antrean sembako, artinya kondisi ekonomi sudah sangat miskin sehingga terpaksa dibawa," jelasnya.
Dua bocah yang meninggal dunia tersebut bermama Rizki dan Mahesa. Pihak keluarga korban sudah melaporkan insiden tersebut pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.
ADVERTISEMENT