Gerindra Protes PKS Umumkan 2 Cawagub DKI: Tak Hormati Fatsun Politik

11 Februari 2019 18:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
DPW PKS DKI Jakarta merilis dua nama cawagub hasil fit and proper test yang digelar Gerindra dan PKS, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Padahal, Gerindra belum menandatangani surat keputusan dua nama tersebut.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif memprotes sikap PKS yang terburu-buru menyebut dua nama cawagub. Dia menyebut PKS tak menghormati Gerindra.
“Ya kalau saya mengatakan bahwa PKS kurang menghormati fatsun politik. Jadi kan domainnya itu kan sekarang adalah proses di mana tim panelis sudah menyerahkan hasilnya kepada pimpinan partai,” kata Syarif saat dihubungi, Senin, (11/2).
“Fatsun politik kita adalah pimpinan partai ketemu dulu, rembukan, membaca, meneliti dengan baik, hasil rekomendasi tim panelis. Setelah rembukan, disepakati, baru kemudian diumumkan,” tambahnya.
Syarif menjelaskan sebenarnya sudah mengatur jadwal pertemuan dengan PKS membahas pengumuman wagub DKI yang diajukan pada besok Selasa, (12/2). Sehingga Syarif menegaskan langkah yang diambil PKS tidak etis.
Sebab, kata Syarif, seharusnya PKS juga menunggu kedatangan Ketua DPD Gerindra, M. Taufik yang masih di luar kota untuk menandatangani rekomendasi terhadap Agung dan Syaikhu.
ADVERTISEMENT
“Ya enggak etis menurut saya. Saya mengatakan enggak salah, cuma enggak etis saja. Tunggu Pak Taufik mendarat dari Semarang tadi jam 11.00 siang, kampanye sama Pak Sandi. Kan dia tiap Sabtu-Minggu kampanye dampingi Pak Sandi. Iya, sabar dikit gitu kan enak,” pinta Syarif.
Selain itu, Syarif merasa masih ada catatan-catatan dari ketiga cawagub DKI yang selesai mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan. Catatan tersebut, kata Syarif, sebenarnya harus didiskusikan lagi sebelum diumumkan dan diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Kalau saya ingin sampaikan, kalau saya ingin terbuka, kan jadi tidak produktif lagi karena misalnya saya mengetahui betul kandidat-kandidatnya itu selain ada penilaian, rekomendasi, juga ada catatan-catatan. Itu yang menurut saya catatan-catatan itu harus dirembukkan bersama dengan kedua partai pengusung bertemu dulu,” ujar Syarif.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Syarif mengakui sedikit mundur waktu penyampaian dua nama tersebut ke Anies. Namun, ia memastikan penyerahan nama itu rampung di pekan ini sehingga bisa segera diproses di DPRD DKI.
“Kalau kita ngomong, kita selesai kalau sudah surat dikirim ke Gubernur, sudah selesai domain kita. Taruhlah misalnya tanggal 14 Februari, lalu kemudian ada molor lagi, bukan menjadi urusan kita lagi, urusannya institusi DPRD,” tutur Syarif.