Gerindra Respons Tudingan Demokrat soal 'Jenderal Kardus': Itu Hiasan
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak risau dengan serangan yang dilontarkan oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Andi menuding Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus karena lebih memilih uang daripada perjuangan.
ADVERTISEMENT
Muzani memahami reaksi dari para elite Demokrat dan menganggap hal itu hanya dinamika politik biasa.
"Itu hiasan, saya kira dalam setiap perjuangan selalu ada distorsi sehingga mendengar harapan terlalu tinggi sehingga ada realitas harapan yang tidak sesuai terus kaget, kemudian mengutarakan pernyataan, lompat, itu biasa," ujar Muzani di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) dini hari.
Sebelumnya, tensi politik jelang pendaftaran capres-cawapres semakin memanas, karena koalisi Gerindra -Demokrat terancam batal. Padahal, rencana semula pertemuan SBY dan Prabowo seharusnya digelar Rabu (8/8) malam di kediaman SBY, Mega Kuningan, untuk memfinalisasi nama cawapres Prabowo.
Namun, pertemuan itu batal karena ada perubahan skenario politik dari Gerindra, sehingga memantik kemarahan dari pihak Demokrat. Demokrat menengarai Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno memberi mahar sebesar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS untuk mendukungnya menjadi cawapres Prabowo.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Andi ini kemudian dibantah ramai-ramai oleh Gerindra, PAN, dan PKS.