Gerindra: Silakan Jokowi Pidato Kutip Film, Tapi RI di Ambang Krisis

12 Oktober 2018 18:40 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade (Foto: Instragam @andre_roside)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pidato Presiden Joko Widodo yang menyebut ancaman ekonomi saat ini mirip dengan cerita serial TV Game of Thrones kembali mendapatkan kritik dari oposisi.
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mempersilakan Jokowi untuk berpidato dan menghubung-hubungkan situasi negara dan dunia saat ini dengan berbagai film. Namun, menurutnya, yang terpenting saat ini Jokowi harus menunjukkan kinerjanya sebagai seorang presiden.
"Enggak masalah Pak Jokowi mau cerita Avengers, hari ini Game of Thrones, besok dia mau cerita pidato Kuch Kuch Hota Hai atau besok mau cerita film Spiderman itu haknya Pak Jokowi. Yang jelas yang dibutuhkan rakyat itu bukan pidato yang memukai, tetapi bagaimana beliau sebagai presiden dirasakan manfaaat kinerjanya seperti apa," kata Andre saat dihubungi kumparan, Jumat (12/10).
Andre mengatakan, saat ini situasi ekonomi di Indonesia berada di ambang krisis. Ia pun meminta pemerintah untuk tidak saling menyalahkan dan benar-benar serius bekerja untuk mengatasi krisis ini.
ADVERTISEMENT
"Indonesia ini di ambang krisis. Jangan terus kita pemerintah bilang ini karena faktor eksternal. Pemerintah (harus) benar-benar serius, jangan sampai kita gagal melewati krisis," ujarnya.
"Jadi itu yang jadi catatan kita. Mau pidato pakai tema film apa aja terserah presiden, tapi (yang penting) bagaimana dampak kinerja presiden dirasakan oleh masyarakat," tegasnya.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Annual Meetings IMF dan World Bank Group Plenary Session di BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Annual Meetings IMF dan World Bank Group Plenary Session di BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Andre mengaku mendengar langsung keluhan masyarakat terkait persoalan ekonomi Indonesia saat ini. Ia mengatakan setiap hari Jumat hingga Minggu selalu mengunjungi masyarakat di dapilnya. Lewat kunjungan itu, kata dia, masyarakat kerap mengeluhkan sulit hidup di pemerintahan Jokowi.
"Saya ini tiap Jumat, Sabtu, Minggu keliling daerah pemilihan saya di kampung. Terus masyarakat teriak hidup di zaman Pak Jokowi ini jauh lebih susah dibandingkan di zaman Pak SBY," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Andre pun kembali mengingatkan Jokowi untuk tidak berpidato demi dipuji negara lain. Ia meminta Jokowi untuk lebih mementingkan dan mengurus persoalan negara saat ini.
"Jadi yang dibutuhkan masyarakat hasil kerja, bukan pidato. Jadi sekali lagi, mau pidato sebagus apapun, mau diapresiasi oleh luar negeri itu enggak penting. Yang penting bagaimana Jokowi dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia," tegasnya lagi.
Pidato Jokowi yang mendapatkan pujian dari pemimpin negara lain, kata dia, tidak memberikan efek apapun bagi kesejahteraan rakyatnya. Andre pun mengingatkan Jokowi untuk bersikap seperti Sukarno yang lebih memilih untuk dipuji rakyatnya dibandingkan dipuji negara lain.
"Dari apa yang saya dapatkan dari dapil saya, masyarakat semakin sulit, hidup di zaman Pak Jokowi itu semakin susah. Jadi enggak ada efeknya. Kan kata Bung Karno saya lebih baik dipuji oleh rakyat sendiri daripada dipuji bangsa asing," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi menyinggung bagaimana dunia berhasil mengatasi krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008 lalu. Meski demikian, Jokowi mengimbau seluruh pemimpin dunia untuk tetap waspada karena ekonomi dunia saat ini juga tengah bergejolak.
Salah satu contohnya adalah kondisi ekonomi AS yang menikmati pertumbuhan pesat, tapi di banyak negara petumbuhan melemah dan tidak stabil. Masalah lain adalah perang dagang AS dan China. Sembari menggambarkan permasalahan yang membayangi perekonomian dunia, Jokowi mengutip kata-kata dari serial Game of Thrones, 'the winter is coming'.
"Juga perang dagang dan inovasi teknologi yang semakin marak dan banyak industri terguncang. Negara yang sedang tumbuh juga mengalami tekanan pasar yang besar. Dengan masalah perekonomian dunia, sudah cukup kita mengatakan winter is coming," kata dia.
ADVERTISEMENT