Gerindra soal Djarot Bandingkan Kerja Prabowo dan Jokowi: Konyol

16 Desember 2018 18:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sodik Mujahid, Politikus Gerindra. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sodik Mujahid, Politikus Gerindra. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Gerindra, Sodik Mudjahid, menanggapi pernyataan eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang menilai program kerja Prabowo-Sandi hanya sekedar wacana.
ADVERTISEMENT
Menurut Sodik, apa yang disampaikan Djarot konyol. Sebab, Jokowi merupakan petahana, sedangkan Prabowo-Sandi merupakan penantang yang memang baru menyampaikan rencana dan konsep apabila dipercaya menjadi presiden dan wapres.
"Ada budaya yang konyol dari petahana, bangga sudah bekerja dan mengecam penantang belum kerja hanya masih rencana dan konsep. Petahana sudah dipilih rakyat untuk berkuasa dan bekerja pakai uang rakyat. (Sedangkan) penantang belum diberi kuasa dan uang, belum secara legal ditugaskan untuk kerja," kata Sodik yang juga juru kampanye Prabowo-Sandi kepada wartawan, Minggu (16/12).
Meski sudah diberi kesempatan memimpin, kata Sodik, tak berarti apa yang dikerjakan petahana dikategorikan berhasil. Sebab, menurutnya pemerintahan Jokowi saat ini masih kacau balau.
"Yang jadi masalah adalah petahana yang sudah diberi kuasa dan uang tapi kerjanya semrawut, tidak menguntungkan rakyat, bangsa, dan negara," jelasnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di Posko Cemara. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di Posko Cemara. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Diketahui Djarot saat berkunjung ke Kisaran, Sumut, Minggu (16/12), mengatakan perbedaan program kerja Jokowi dengan Prabowo-Sandiaga Uno terletak pada nyata dan tidak nyata. Djarot menjamin program Jokowi tak hanya sekadar wacana.
ADVERTISEMENT
"Kalau sebelah itu hanya demi elektabilitas saja, ramai-ramai saja, hura-hura. Kalau cuma wacana saja, tidak ada kerja nyata," kata Djarot.