Gerindra soal Farhat Abbas: Membuktikan Kubu Sebelah Main Isu SARA

12 September 2018 14:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Gerindra turut berkomentar soal pernyataan anggota tim kampanye nasional (TKN) Farhat Abbas yang menyebut masyarakat yang tidak memilih Jokowi akan masuk neraka dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pernyataan Farhat tersebut menunjukkan bahwa kubu Jokowi menggunakan isu SARA di Pilpres 2019.
“Itu menunjukkan kepada masyarakat bahwa yang main SARA ini kubu sebelah, bukan kubu kami. Yang menentukan masuk surga itu Allah, bukan Farhat Abbas, bukan milih Jokowi atau milih Prabowo. Mungkin Bang Farhat harus belajar akidah dan tauhid lagi,” kata Andre usai menghadiri sebuah diskusi di Resto Tjikini Lima, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Postingan Farhat Abbas di Instagram, Selasa (11/9/2018) yang menuai kontroversi. (Foto: Instagram @farhatabbastv226)
zoom-in-whitePerbesar
Postingan Farhat Abbas di Instagram, Selasa (11/9/2018) yang menuai kontroversi. (Foto: Instagram @farhatabbastv226)
Atas pernyataan Farhat tersebut, Andre yakin timses Jokowi akan langsung mengevaluasi pria yang berprofesi sebagai pengacara itu. Sebab, baik Jokowi dan Prabowo telah berkomitmen untuk tidak menggunakan isu SARA di pilpres.
“Saya rasa tentu akan mengevaluasi di internal mereka. Karena saya rasa baik kubu Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah berkomitmen tidak akan menggunakan isu SARA. Saya rasa figur seperti Farhat Abbas pernyataannya kontroversial, saya rasa tentu nanti direktorat media dan jubir Pak Jokowi tentu akan memberikan evaluasi di internal mereka. Saya yakin betul itu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Andre pun mengajak semua pihak untuk menjadikan Pilpres 2019 sebagai ajang adu konsep dan adu gagasan yang menggembirakan, bukan adu program isu SARA.
“Jadi Bang Farhat saya yakin akan diveluasi oleh timnya. Kalau saya pribadi, saya rasa Bang Farhat harus belajar lagi akidah dan tauhid,” tutupnya.