Gerindra soal Pidato Prabowo: Ajak Rakyat Berpikir Hadapi Tantangan

26 Maret 2018 23:02 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo di acara Wadah Global Gathering. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo di acara Wadah Global Gathering. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia diprediksi bubar pada 2030, menuai pro dan kontra di masyarakat. Pernyataan kontroversi tersebut dikutip Prabowo dari buku 'Ghost Fleet', karya P. W. Singer dan August Cole.
ADVERTISEMENT
Anggota DPP Partai Gerindra, Djoko Santoso, mengatakan pidato Prabowo tersebut merupakan sebuah peringatan dalam menghadapi ancaman dari dalam dan luar negeri.
"Kita tanggapi saja itu dengan pikiran yang positif, bahwa itu satu warning (peringatan), agar kita waspada, jangan sampai lengah," kata Djoko di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (26/3).
"Kata Jenderal Soedirman kita harus waspada jangan sampai lengah, lengah akan menimbulkan kelemahan, dan kelemahan akan mengakibatkan kekalahan, dan kekalahan akan mengakibatkan penderitaan," imbuhnya.
Peta Indonesia. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Indonesia. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Menurut Djoko, rakyat diminta untuk tak gaduh menanggapi pidato Prabowo tersebut. Malah sebaliknya, Djoko mengajak rakyat untuk berpikir dalam menghadapi tantangan bangsa.
"Nah itu, jadi kalau menurut saya, enggak usah gaduh-gaduh lah. Lebih bagus gitu kalau bangsa ini senang menghibur diri, Indonesia jaya. Kita harus waspada," kata Djoko. 
ADVERTISEMENT
"Kita ajak rakyat berpikir untuk hadapi tantangan gitu lho, jangan rakyat itu diajak untuk berpikir, ah enggak lah (Indonesia bubar), sampai kiamat masih tetap utuh," pungkasnya.
Berikut cuplikan pidato Prabowo dimaksud:
Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka meramalkan kita ini bubar.