Gerindra soal Prabowo Hadiri Kongres PDIP: Bukti Tak Baperan

10 Agustus 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi 'Membaca Arah Tusukan Pidato Mega' di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi 'Membaca Arah Tusukan Pidato Mega' di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tamu kehormatan dalam Kongres V PDIP yang digelar di Hotel Grand Inna, Kuta, Bali. Kehadiran Prabowo disambut hangat sejumlah politikus PDIP serta kader yang hadir dalam kongres.
ADVERTISEMENT
Hadirnya Prabowo dalam kongres PDIP menimbulkan spekulasi jika Gerindra akan bergabung dengan koalisi pemerintah. Namun hal itu dibantah oleh Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade. Andre memastikan hingga saat ini Gerindra masih berada di luar pemerintahan.
"Kita apresiasi Bu Mega yang menyambut Pak Prabowo, Pak Prabowo telah menujukkan beliau enggak baperan, komitmen untuk membangun politik kebangsaan. Jangan disalahartikan Gerindra sudah masuk kabinet," kata Andre dalam diskusi di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).
Prabowo Subianto saat hadiri Kongres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Andre mengatakan, sudah sewajarnya Prabowo memenuhi undangan Mega. Sebab Prabowo dan Mega memiliki kedekatan yang sangat erat sejak Prabowo memutuskan kembali pulang dari Yordania ke Indonesia.
"Pak Prabowo dan Bu Mega ada hubungan khusus, Pak Prabowo kembali ke Indonesia dengan dibantu Bu Mega dan Pak Taufik Kiemas. Beliau berdua juga pernah maju sebagai capres-cawapres. Jadi secara personal baik meski beda pilihan politik," ucap Andre.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Andre mempertanyakan jika ada pihak yang mengaitkan pertemuan Prabowo dan Mega dengan sinyal bagi-bagi kursi menteri, atau tanda Gerindra masuk dalam kabinet. Karena hingga saat ini, Gerindra masih di luar pemerintahan.
"Nah, terlalu rendah kalau ada yang bilang dapat iming-iming dalam pertemuan Prabowo-Jokowi, dan Prabowo-Mega," jelas Andre.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Selain itu, Andre juga sadar tidak mudah jika Gerindra bergabung dengan pemerintah. Karena akan menimbulkan pro-kontra dari pendukung dan relawan 01 maupun 02.
"Jadi gini, saya sampaikan kalau ada yang pindah posisi 02 ke 01, ada dua pergolakan nantinya. Pertama dari ,02 ada yang kecewa, kedua ada penolakan dari 01 sendiri," tutup Andre.