Gerindra Usung 6 Caleg Eks Koruptor: Citra Partai Tergores Sedikit

31 Januari 2019 21:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat tiba di Kediaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat tiba di Kediaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra tampaknya tidak risau dengan pengumuman daftar calon anggota legislatif yang pernah menjadi narapidana kasus korupsi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pengumuman dari KPU dianggap Gerindra tidak akan berpengaruh banyak dengan tingkat keterpilihan partainya.
ADVERTISEMENT
Dalam daftar tersebut, ada enam caleg dari Gerindra yang pernah terjerat kasus korupsi. Keadaan itu menempatkan Gerindra dalam posisi terbanyak kedua setelah Partai Golkar yang punya delapan caleg koruptor.
"Citra (partai) saya kira, warna putih kemudian tergores gores sedikitlah," kata Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/1)
Muzani menganggap daftar dari KPU bukan satu satunya komponen yang membuat citra partai buruk. Menurut Muzani, masih ada komponen lain. Dia mencontohkan jumlah anggota partai yang tertangkap akibat kasus korupsi.
"Komponen itu adalah siapa yang tertangkap paling banyak anggota DPR-nya bupatinya gubernurnya dan semuanya. Dari mana duit yang didapatkan, kan begitu. Waktu yang nanti akan membuktikan," ucap Muzani.
ADVERTISEMENT
Muzani menegaskan, tak akan meminta keenam calegnya itu untuk mundur. DPP Gerindra juga mengaku tak kecolongan akibat enam caleg eks koruptor itu. Sebab, Prabowo menerapkan sistem otonomi, artinya pengurus wilayah atau daerah punya wewenang menentukan caleg.
"Mereka dianggap orang-orang yang memiliki kemampuan terhadap pemetaan di daerahnya sehingga mereka, Pak Prabowo hanya memberikan guidance," pungkas Muzani.