Golkar Dorong Polisi Proses Hukum Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet

3 Oktober 2018 18:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen golkar Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen golkar Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus meminta polisi untuk menindak penyebar hoaks soal isu penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Tindakan hukum itu tidak hanya kepada mereka yang menyebarkan berita namun juga untuk Ratna sendiri yang dianggap melakukan pembohongan publik.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir itu (proses hukum) harus dilakukan, Partai Golkar anggap mereka (polisi) sangat profesional maka langkah yang mereka lakukan kita dukung penuh untuk menindaklanjuti dari kasus Bu Ratna ini," kata Lodewijk di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (3/10).
"Kalau itu hoaks tentu ada langkah hukum yang atur itu dan kalau ini suatu pembohongan publik itu juga ada langkah-langkah hukum yang saya pikir itu harus diambil aparat keamanan termasuk kepolisian,” lanjut dia.
Menurutnya, tindakan Ratna itu telah berlawanan dengan deklarasi kampanye damai yang telah digelar pada 23 September 2018. Lantaran, seluruh paslon beserta tim suksesnya telah bersepakat untuk tidak menyebarkan hoaks.
“Ini tentunya berlawanan dengan semangat yang kami usung bersama-sama bahwa dalam melaksanakan kampanye pada Pilpres ini kita laksanakan kampanye damai, kemudian anti hoaks dan anti kekerasan,” kata dia.
Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Ia berharap, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak sehingga tidak ada lagi yang berusaha menyebarkan berita yang belum dikonfirmasi kebenarannya. Karena bagaimana pun informasi hoaks itu bisa merusak kedamaian di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kita harap ini jadi pembelajaran bagi kita bersama apabila ada berita seperti ini perlu dikroscek perlu dikonfirmasi perlu ditanya kebenarannya seperti apa,” pungkasnya.
Ratna awalnya mengaku dianiaya oleh tiga orang tidak dikenal saat di Bandung. Akibatnya, beberapa tokoh politik hingga aktivis berempati dan membela Ratna. Padahal, wajah lebam yang dialaminya bukan karena penganiayaan melainkan akibat sedot lemak wajah.