Golkar Ingatkan Sandi soal Genderuwo Ekonomi: Jangan Takuti Rakyat

13 November 2018 10:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di DPP Golkar. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di DPP Golkar. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon wakil presiden Sandaiga Uno mengandalkan isu ekonomi sebagai senjata melawan petahana di Pilpres 2019. Istilah-istilah yang dikemukakan Sandi, selalu menyinggung masalah ekonomi.
ADVERTISEMENT
Salah satunya istilah genderuwo ekonomi untuk menanggapi istilah genderuwo yang dilemparkan capres Joko Widodo. Menurut Sandi, genderuwo ekonomi itu harus dienyahkan, yaitu mafia ekonomi dan mafia pangan yang membuat ekonomi rakyat sulit.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily heran dengan pernyataan-pernyataan Sandi. Dia menilai pernyataan itu hanya untuk mendapatkan simpati publik. Padahal, menurut Ace, isunya berbeda dengan kenyataan
"Kami tahu bahwa tujuan dari narasi itu adalah bagian dari mencari simpati rakyat. Namun apakah harus dengan cara begitu kita ingin mendapat simpati rakyat yang justu merugikan rakyat itu sendiri," kata Ace kepada wartawan, Selasa (13/11).
Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Raya Inpres Padang, Jumat (19/10/2019). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Raya Inpres Padang, Jumat (19/10/2019). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
"Menyampaikan pandangan politik yang berbeda dalam melihat situasi saat ini adalah lumrah dan menjadi bagian dari proses demokrasi. Namun, menciptakan ketakutan ekonomi sangat membahayakan bagi rakyat itu sendiri" lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ace menjelaskan, pernyataan kubu Prabowo-Sandi seperti harga chicken rice di Singapura lebih murah ketimbang Jakarta, harga kebutuhan pokok di pasar dan lain sebagainya, tak sesuai dengan fakta di lapangan.
Menurut Ace, ini di era Jokowi justru harga-harga kebutuhan pokok cenderung stabil, sebagaimana data inflasi yang selalu terkendali selama pemerintahan Jokowi.
Sebelumnya, pernyataan Presiden Jokowi mengenai politik genderuwo ditanggapi serius oleh calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno. Sandi meminta pemerintah mewaspadai genderuwo ekonomi, seperti genderuwo ekonomi rente, genderuwo pangan, serta genderuwo-genderuwo yang membuat ekonomi negeri ini lemah dan tidak mandiri.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak ingin berkomentar yang negatif tapi mungkin yang dimaksud Pak Presiden itu politisi atau politik genderuwo itu yang berkaitan dengan ekonomi rente, mafia ekonomi, mafia pangan atau mafia lainnya sebagai genderuwonya ekonomi," ujar Sandi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/9).
"Ini menggerogoti ekonomi kita sehingga ekonomi kita lemah, tidak mandiri dan tergantung terhadap faktor eksternal. Jadi genderuwo ekonomi ini memang harus dienyahkan baik sebagai operator ekonomi yang bertindak sebagai genderuwo dan politisi yang memback-upnya,” tegas Sandi.
Sandi belanja cabe di Pasar Baru Panam, Riau, Senin (12/11). (Foto: dok. Media Sandi)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi belanja cabe di Pasar Baru Panam, Riau, Senin (12/11). (Foto: dok. Media Sandi)