Golkar: Masa Semua Parpol Masuk Pemerintahan?

15 Oktober 2019 20:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TB Ace Hasan Syadzily Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
TB Ace Hasan Syadzily Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra, Demokrat, dan PAN, masih ancang-ancang melihat peluang bisa bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf, masuk ke dalam kabinet periode 2019-2024.
ADVERTISEMENT
Terutama Gerindra yang aktif bersafari politik dipimpin langsung Prabowo Subianto menemui ketum-ketum parpol koalisi Jokowi. Manuver ini dikritisi oleh Partai Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar, Tb Ace Hasan Syadzily, menyebut penyusunan kabinet perlu didasarkan prinsip demokrasi yang sehat. Artinya kursi kabinet tidak begitu saja dikompromikan dengan rival di Pemilu.
"Sebetulnya bukan soal jatah-jatahan, kita ingin agar demokrasi kita ini betul-betul dibangun berdasarkan sistem politik yang sehat dan ada keseimbangan politik check and balance," kata Ace di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (15/10).
Ace berharap Jokowi yang memiliki hak prerogatif menyusun kabinet, mempertimbangkan betul parpol-parpol di koalisi yang sejak awal memperjuangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres.
ADVERTISEMENT
"Ya Golkar menginginkan supaya partai koalisi yang sudah bekerja keras lebih diprioritaskan," terang Ace.
Walau demikian, Ace menegaskan, Partai Golkar tidak dalam posisi memberi arahan khusus tentang postur kabinet kepada Jokowi-Ma'ruf, sebab Golkar telah menyerahkan sepenuhnya sebagai prerogatif Jokowi.
"Karena itu kewenangan presiden. Tetapi apa pun yang diambil presiden kami akan dukung," pungkasnya.