Golkar Sempat Mengajak SBY Gabung Koalisi Jokowi

25 Juli 2018 12:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Golkar menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut sulit berkoalisi dengan poros Presiden Joko Widodo. Golkar menghormati langkah Demokrat tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, sebelumya Golkar telah berusaha mengajak Demokrat untuk bergabung dalam koalisi Jokowi. Namun, upaya tersebut gagal sehingga Golkar menghormati sikap Demokrat yang ingin membangun koalisi bersama Partai Gerindra.
"Sebetulnya kalau Partai Golkar sendiri mencoba beberapa kali berkomunikasi dengan Partai Demokrat agar dapat bersama sama koalisi di dalam pemerintahan. Kita hormati pilihan dan langkah-langkah politik Demokrat," kata Ace di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7).
SBY dan Prabowo Subianto bersalaman usai melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY dan Prabowo Subianto bersalaman usai melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Menurut Ace, konfigurasi politik jelang Pemilu 2019 semakin terlihat jika masing-masing partai yang belum mementukan sikap segera mendeklarasikan dukungannya. Hal itu akan menguatkan langkah dan strategi politik koalisi Jokowi ke depan semakin kuat.
“Kenapa saya katakan lebih cepat lebih bagus karena teka-teki soal konfigurasi Pilpres 2019 akan semakin terlihat. Sehingga langkah-langkah poltik kami pun ke depan akan semakin kuat untuk menghadapi Pilpres 2019,” jelas Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Ace menilai, Gerindra dan Demokrat akan sulit menentukan pasangan capres dan cawapres yang tepat. Sebab, kata dia, PKS sedari awal bersih keras mendorong 9 kader internya untuk menjadi cawapres di Pilpres 2019.
“Katakanlah kalau Gerindra mengusung Pak Prabowo dan Demokrat mengusung AHY sebagai cawapres, tentu kan pertanyaannya bagaimana dengan PKS? Bukankah PKS selama ini konsisten ingin mendorong kadernya untuk menjadi cawapres Pak Prabowo. Jadi negosiasinya akan tidak mudah,” tutup Ace.