Golkar soal Gugatan UU Pemilu: Terserah Jokowi Pilih JK atau Airlangga

3 Mei 2018 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo tak mempermasalahkan adanya sejumlah pendukung Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang mengajukan uji materi UU Pemilu. Gugatan diajukan untuk mengkaji pasal yang melarang seseorang maju menjadi capres atau cawapres yang sudah nyalon dua kali.
ADVERTISEMENT
Bamsoet, sapaan Bambang, menyerahkan ke Mahkamah Konstitusi soal putusan terbaik terkait gugatan uji materi tersebut.
"Apakah dilihat periodisasi tidak termasuk 2 kali karena tidak berturut-turut atau masuk kategori 2 kali karena bunyinya dua kali jadi berturut-turut atau tidak, yang penting 2 kali. Kita serahkan pada MK," kata Bamsoet di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Jika nanti MK mengabulkan gugatan tersebut dan JK bisa kembali maju sebagai, Bamsoet menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Jokowi.
Dengan majunya JK, maka ada dua kader Golkar yang disodorkan yaitu Airlangga Hartarto dan JK. Nama Airlangga diusulkan sebagai cawapres dari Golkar dalam forum rakernas beberapa bulan lalu.
"Sebagaimana arahan ketum, kita menyerahkan pada Pak Jokowi apakah memilih Golkar sebagai pasangan hidup dalam pemerintahan 5 tahun ke depan atau parpol lain atau tokoh lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau di Golkar ada nama Pak JK, Pak Airlangga, diserahkan pada Pak Jokowi untuk memutuskan," lanjutnya.
Baamsoet menilai siapa pun yang akan dipilih Jokowi, JK atau Airlangga tentunya akan mendongkrak elektabilitas Golkar di 2019.
"Jadi Jokowi Golkar, Jokowi Golkar, maka Jokowi dipasangkan dengan siapa pun dari Golkar, partainya akan terbawa efek elektoralnya. Maka siapa pun dari kami, JK atau Airlangga akan memberikan efek elektoral bagi Golkar," pungkasnya.