Habibie Ingin Dikenang sebagai Bapak SDM dan Demokrasi

11 September 2019 23:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan presiden Indonesia dan presiden BJ Habibie datang ketika dia tiba untuk menghadiri upacara untuk secara resmi membuka kedutaan besar Australia yang baru di Jakarta, Indonesia 21 Maret 2016. Foto: REUTERS / Garry Lotulung
zoom-in-whitePerbesar
Mantan presiden Indonesia dan presiden BJ Habibie datang ketika dia tiba untuk menghadiri upacara untuk secara resmi membuka kedutaan besar Australia yang baru di Jakarta, Indonesia 21 Maret 2016. Foto: REUTERS / Garry Lotulung
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang dikenal BJ Habibie tutup usia pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Menteri Pendidikan era Habibie, Wardiman Djojonegoro mengatakan, Habibie ingin dikenang sebagai sosok Bapak Sumber Daya Manusia (SDM) dan Bapak Demokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Selama beberapa hari saya datang ke rumah sakit itu ada pesan-pesan untuk dikenang sebagai Bapak SDM dan Bapak Demokrasi, karena beliau mengantarkan demokrasi Indonesia, dua itu pesannya,” ujarnya saat melayat ke rumah duka Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
“Tadi Pak Presiden juga mengatakan, dia (Habibie sebagai) Bapak Demokrasi malah Bapak Presiden tambah Bapak Teknologi,” imbuhnya.

Si Komputer Berjalan

Wardiman pun kembali mengenang sosok Habibie muda. Menurutnya, Habibie adalah sosok yang pandai dan rendah hati.
“Sejak mahasiswa kemudian kenangan sama-sama di kabinet, waktu mahasiswa itulah bagaimana kita lihat seorang kecil toh, perawakannya kecil tapi sangat pintar, pandai bicara tapi humble,” ucap Wardiman.
Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof.Dr.Ing B.J. Habibie mengatakan kepada tamunya Menteri Perdagangan dan Industri Finlandia Esko Ollila, pesawat Helikopter dan pesawat CN235 hasil produksi pabrik Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dikerjakan putra-putri Indonesia dalam suatu pertemuan Rabu pagi di Gedung BPP Teknologi Jakarta. dalam pertemuan itu Menteri Ollila dan rombongan disertai Duta Besar Finlandia di Jakarta (26/1/1983). Foto: ANTARA FOTO
Wardiman mengatakan, saat masih bersama-sama menjadi mahasiswa, Habibie dijuluki sebagai 'komputer berjalan' karena kecerdasannya.
ADVERTISEMENT
“Itu kan waktu mahasiswa jadi kita bilang dia komputer berjalan udah tahu mengenai evaluasi dari banyak hal beliau udah pikir. Beliau kerjanya mikir. Tapi juga pintar ngomong pintar meyakinkan orang,” kata dia.

Motivator Kebangkitan Intelektual Islam Indonesia

Sementara itu, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin yang juga melayat ke rumah duka mengenang sosok BJ Habibie sebagai orang berjasa bagi pembangunan bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kita semua berduka atas kewafatan BJ Habibie tak dapat diingkari bahwa beliau berjasa besar bagi pembangunan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap Din di lokasi, Rabu (11/9).
Din Syamsudin di kediaman BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Raga Imam/kumparan
Din juga menganggap Habibie sebagai sosok motivator kebangkitan intelektual Islam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Habibie telah tampil sebagai motivator bagi kebangkitan intelektual Islam di indonesia yang sangat penting bagi Indonesia,” kata dia.
BJ Habibie meninggal pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, dalam usia 83 tahun. Habibie meninggal karena faktor usia dan sejumlah organnya sudah tak berfungsi.
Rencananya jenazah Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9) sekitar pukul 13.00 WIB.