news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Habiburokhman soal Tudingan Nuruzzaman: Yang Protes Tak Cuma Fadli Zon

13 Juni 2018 4:28 WIB
Anggota Majelis Kehormatan Gerindra Habiburokhman (Foto:  Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Majelis Kehormatan Gerindra Habiburokhman (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Habiburokhman menganggap tudingan adanya pelecehan yag dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon terhadap KH Yahya Cholil Staquf adalah tak tepat.
ADVERTISEMENT
Ia menganggap tudingan Wakil Sekjen DPP Gerindra Mohammad Nuruzzaman kepada Fadli Zon jelas tidak beralasan, mengingat sama sekali tidak ada maksud melecehkan dari cuitan Fadli itu.
"Soal tuduhan terhadap Bang Fadli yang dianggap berkomentar politis soal Yahya Staquf menurut saya juga tidak tepat," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan, Rabu (13/6).
Menurutnya, tak hanya Fadli Zon yang keras bersuara atas tindakan Yahya Staquf. Seluruh tokoh partai bahkan MUI dan PBNU jelas mempertanyakan kehadiran Yahya dalam kesempatan tersebut.
"Pak Yahya ini diprotes bukan hanya oleh Bang Fadli, tetapi juga banyak tokoh dari partai lain. Bahkan MUI dan PBNU menyatakan kehadiran Pak Yahya di sana tidak ada hubungannya dengan organisasi," imbuh Habiburokhman.
ADVERTISEMENT
Mengenai anggapan adanya permainan isu agama yang dilakukan Gerindra, Habiburokhman memiliki jawabannya sendiri. Menurutnya, hal itu jelas tak beralasan bila diarahkan kepada Gerindra.
Ia menilai setiap aksi bela Islam yang dihelat sama sekali tak ada muatan politik seperti tudingan Nuruzzaman yang mengatakan beberapa kader Gerindra turut berdiri di belakang aksi tersebut.
"Kalau saya menilai justru Jakarta adalah salah satu kota paling toleran di dunia. Aksi Bela Islam yang dengan jutaan massa tidak ada satu rumah ibadah agama lain yang dirusak, bahkan tidak ada satupun umat agama lain yang diganggu hanya karena berbeda agama," ucap Habiburokhman.
Lantas, atas mundurnya Nuruzzaman dari kepengurusan Gerindra, Habiburokhman menilai hal itu masih dalam taraf wajar. "Karena memang perjuangan ini tidak menjanjikan sesuatu yang instan seperti pangkat, jabatan, atau kedudukan," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman resmi mundur dari Partai yang dibelanya selama ini. Nuruzzaman menyebut salah satu alasan utamanya mundur adalah cuitan Waketum Gerindra Fadli Zon yang menurutnya telah menyinggung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Menurutnya, sebelum mengomentari soal Gus Yahya, Fadli Zon seharusnya bertanya dulu kepada dirinya. Sehingga, ia tidak akan memandang komentar Fadli Zon tersebut sebagai perbuatan yang menyinggung santri NU.