Hacker Retas Bank Capitol One, 100 Juta Orang di AS Terimbas
ADVERTISEMENT
Salah satu aksi peretasan data terbesar terjadi dalam sejarah Amerika Serikat. Seorang hacker berhasil mengakses lebih dari 100 juta data nasabah dan aplikasi kartu kredit bank Capital One.
ADVERTISEMENT
Hacker tersebut teridentifikasi sebagai Paige Thompson. Ia dituduh meretas server Capitol One dan mengakses 140 ribu rekening keamanan sosial AS, 1 pemegang polis asuransi sosial Kanada, dan 80 ribu rekening.
Selain itu, data pribadi termasuk nama, alamat, rekor transaksi, limit kartu kredit, saldo serta informasi pribadi lainnya berhasil diakses oleh Thompson.
Menurut keterangan Kementerian Kehakiman AS, peretasan dilakukan awal pada 22-23 Maret. Data-data itu dibagikan ke pengguna internet lainnya.
Kementerian kehakiman menyebut, perempuan 33 tahun ini sebelum bekerja di perusahaan teknologi yang menyediakan yang bekerja sama dengan Capitol One. Di perusahaan itu, warga Seatlle ini bekerja sebagai software engineer.
"Terkait pelanggaran yang dilakukannya, Thomposon sudah ditahan pada Senin lalu," sebut keterangan Kementerian Kehakiman AS seperti dikutip dari CNN, Selasa (30/7).
Aksi peretasan, dilakukan Thompson dengan memanfaatkan celah di firewall aplikasi web Capitol One yang ternyata tidak terkonfigurasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Terkait peretasan tersebut, pihak Capitol One menyatakan mereka telah memperbaiki sistem keamanannya. Seluruh nasabah pun diminta tetap tenang.
"Informasi (yang telah diretas) tidak akan digunakan untuk penipuan," sebut keterangan Capitol One.
Direktur Umum Capitol One Richard Fairbank menyampaikan maaf secara terbuka. Ia berjanji kejadian serupa tak terulang di masa depan.
"Saya dengan tulus meminta maaf atas kekhawatiran yang timbul dan saya mengerti insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran. Kami berjanji akan memperbaikinya," jelas Fairbank.
Aksi peretasan Thompson telah berimbas pada 100 juta orang di AS dan 6 juta orang di Kanada. Meski demikian, Capital One memastikan dalam rentan waktu itu hingga saat ini tidak ada laporan penyalahgunaan kartu kredit dan jaminan sosial lainnya.
ADVERTISEMENT