Hadi dan Tito Minta Anggota TNI-Polri Tak Berpose Mirip Gaya Capres

2 Januari 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian diarak pasukan usai apel di Monas, Jakarta Pusat, (30/11/2018) (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian diarak pasukan usai apel di Monas, Jakarta Pusat, (30/11/2018) (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Netralitas TNI-Polri selalu jadi sorotan saat tahun politik seperti saat ini. Pose yang mirip dengan gaya pasangan capres-cawapres pun kerap diidentikan mendukung salah satu calon.
ADVERTISEMENT
Namun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, institusi mereka tetap netral dan solid. Foto perwira berpose mirip ikon Prabowo-Sandi yang belakangan beredar dipastikan bukan bagian dari dukungan terhadap capres tertentu.
"Kami TNI-Polri tetap pegang teguh netralitas. Kode itu seperti ini (nunjukin foto TNI gaya dua jadi dengan posisi pistol). Yang selalu diviralkan," tegas Hadi di sela mendampingi Presiden Jokowi di Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (2/1).
Dia menjelaskan, foto gaya dua jari itu sebenarnya foto lama sebelum dimulainya rangkaian Pilpres 2019. Gaya dua jari membentuk pistol itu biasa digunakan oleh para lulusan Akabri mulai tahun 1987 hingga 1992. Gaya tersebut menurutnya merupakan kode soliditas dan sinergi antarangkatan.
ADVERTISEMENT
"Beberapa hari ini, saya dengan Pak Kapolri sering mendapatkan kiriman foto terkait dengan kode tertentu yang digunakan lichting angkatan Akabri, mulai licthing 87 angkatan Pak Tito, ada juga lichting 92, ada juga licthing saya Lemhanas angkatan 20," jelas Hadi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (dua kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (dua kanan) saat tiba di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (dua kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (dua kanan) saat tiba di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Di lokasi yang sama, Tito menambahkan agar warga tak salah tafsir, dirinya dan Hadi memerintahkan anggotanya untuk tidak memakai gaya itu. Terutama untuk Akabri angkatan 1987, Lemhanas angkatan 20, dan Akabri angkatan 1992.
"Kita sudah mengimbau kepada teman-teman angkatan 87, kemudian Lemhanas angkatan 20, angkatan 92, selama kontestasi ini jangan menggunakan simbol itu dulu, nanti saja kalau sudah selesai kontestasi," ucap Tito.
"Kita sudah imbau kepada temen-temen, kita sudah kompak," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Hadi kemudian menegaskan tak akan ada anggotanya dan Polri yang akan membandel.
"Oh enggak mungkin (bandel), karena sudah ada perintah melalui radiogram," tegas Hadi.