Hakim yang Terciduk OTT Dibawa KPK dari Gedung Kejati Sumut

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara. Pada OTT tersebut, KPK mengamankan 8 orang yang kemudian langsung dibawa ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk diperiksa lebih lanjut.

Setelah beberapa jam jalani pemeriksaan oleh KPK, kedelapan orang itu keluar dari Gedung Kejati Sumatera Utara sekitar pukul 17.50 WIB. Humas Kejati Sumut Sumanggar membenarkan adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK di kantor Kejatisu, Medan. OTT dilakukan pada pukul 09.00 WIB.

"Dan kami sudah berkoordinasi dengan pihak KPK, segala yang menyangkut pemeriksaan itu kami tidak bisa sampaikan, itu pihak KPK yang menyampaikan," ujar Sumanggar di Kantor Kejati Sumut, Selasa (28/8).

Salah satu yang ditangkap yakni, Ketua PN Medan Marsudi Nainggolan pun terlihat melintas di ruang depan gedung Kejati Sumut, namun ia beberapa kali terlihat menghindar dari sorot kamera awak media.

Saksi yang diperiksa KPK dalam kasus OTT Hakim di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)

Setelah beberapa menit kemudian, dengan mengenakan topi, Marsudi keluar dari dalam gedung dan dijemput dengan mobil Honda Freed warna silver.

Selain itu yang hakim yang ikut ditangkap adalah Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan yang juga hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan, Wahyu Prasetyo Wibowo, memimpin sidang itu.Selain Wahyu, KPK mengamankan beberapa orang hakim lainnya

Kasus ini berkaitan dengan suap yang diberikan ke hakim dalam persidangan kasus korupsi dengan terdakwa Tamin terkait kasus penjualan 106 hektare lahan yang dipakai PTPN 2 (Persero) di Kebun Helvetia. Lahan itu sempat digunakan perusahaannya, tapi tidak diperpanjang hak guna usaha (HGU)-nya.

Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan yang juga hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan, Wahyu Prasetyo Wibowo, memimpin sidang itu. Selain Wahyu, KPK mengamankan beberapa orang hakim lainnya. Mereka semua diperiksa di Kejati Sumut.