Hal-hal yang Diketahui Sejauh Ini soal Tsunami Banten dan Lampung

23 Desember 2018 11:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jalan yang biasa di lalui menuju Pantai Carita. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jalan yang biasa di lalui menuju Pantai Carita. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gelombang tsunami menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.40 WIB. Tsunami terjadi tanpa ada tanda-tanda gempa bumi sebelumnya. Awalnya, BMKG menyebut fenomena di dua lokasi itu hanya gelombang tinggi (air pasang) karena fenomena bulan purnama. Kemudian, informasi itu direvisi dan menyatakan bahwa tsunami telah terjadi di dua wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum hal-hal yang perlu kamu tahu mengenai bencana tersebut.
22 Desember 2018
Kawasan Pantai Anyer, Banten diterjang tsunami, Sabtu (22/12) malam. Air laut tiba-tiba naik hingga merobohkan sejumlah bangunan di kawasan tersebut sekitar pukul 21.15 WIB.
Berdasarkan pantauan kumparan, atap Hotel Salsa Beach yang ada di kawasan Pantai Karang Bolong, porak poranda. Sementara itu masyarakat melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Melihat kejadian tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho langsung memberikan keterangan. Namun, ia menegaskan hal tersebut adalah gelombang tinggi di Pantai Anyer bukan tsunami.
"Ini bukan tsunami. Juga bukan disebabkan letusan Gunung Anak Krakatau. Tapi gelombang pasang karena bulan purnama. Masyarakat harap tenang," ungkap Sutopo.
Kondisi jalan yang biasa di lalui menuju Pantai Carita. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jalan yang biasa di lalui menuju Pantai Carita. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Penjelasan yang sama juga diunggah oleh BMKG melalui akun Twitternya. BMKG menyebut, tidak ada catatan gempa yang menyebabkan tsunami di Anyer.
ADVERTISEMENT
"BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang," tulis BMKG melalui akun Twitternya, @infoBMKG, pada Sabtu (22/12) pukul 22.40 WIB
Fenomena alam yang sama juga terjadi di Lampung. Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo sudah siaga 24 jam dengan menyediakan makanan dan sejumlah perlengkapan lainnya.
"Ya betul, sementara ini karena ada sesuatu yang agak panik, air pasang naik merusak beberapa rumah, karena posisi kantor gubernur agak di dataran tinggi jadi sementara mengungsi di sini (kantor gubernur)," ucap dia.
Lagi, BNPB masih mengklaim gelombang tinggi tersebut bukan tsunami.
"Tidak ada tsunami di Anyer dan Lampung Selatan, hanya gelombang pasang. Fenomena ini disebabkan oleh adanya gelombang pasang, apalagi saat ini sedang bulan purnama sehingga menyebabkan permukaan air laut naik," tambah Sutopo.
Kronologi tsunami di Selat Sunda. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kronologi tsunami di Selat Sunda. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
23 Desember 2018
ADVERTISEMENT
Minggu (23/12) dini hari, BNPB mencatat 3 orang tewas dan 21 orang luka-luka akibat terjangan gelombang tinggi di Pantai Anyer dan Lampung. Dengan rincian, 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka dari Lampung Selatan dan 10 orang luka-luka dirawat di Kabupaten Pandeglang, Banten. Sementara itu, data BNPB menyebut 30 rumah rusak berat.
BNPB menghimbau masyarakat tetap tenang serta menggarisbawahi fenomena alam itu bukan tsunami. Sutopo memastikan, fenomena gelombang pasang ini bukan disebabkan oleh gempa bumi yang memicu tsunami atau pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Kondisi terkini setelah tsunami di Anyer, Banten. (Foto: Dok.Hilya Ramadhania)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini setelah tsunami di Anyer, Banten. (Foto: Dok.Hilya Ramadhania)
02:00 WIB
Perdebatan apakah fenomena itu tsunami atau gelombang pasang air laut akhirnya terjawab setelah BMKG melakukan jumpa pers.
"Setelah kami analisis lebih lanjut itu merupakan gelombang tsunami tipe polanya mirip gelombang tsunami yang terjadi di Palu. Sehingga kami koordinasi dan akhirnya kami sepakat diduga (tsunami), karena datanya belum cukup kami belum bisa cek ke lapangan," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, pada tanggal 21 Desember lalu, Badan Geologi mencatat ada aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Namun, ia memastikan bahwa ini adalah fenomena alam yang berbeda tetapi terjadi di lokasi yang sama dan menyebabkan gelombang tinggi di pantai Anyer dan Lampung.
"22 Desember pukul 21.03 badan geologi menyatakan ada erupsi lagi Anak Gunung Krakatau. Kemudian pukul 21.27 WIB, permukaan air meningkat," imbuh Dwikorita.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pihaknya hanya menyampaikan data dan informasi kepada masyarakat berdasarkan data yang telah dianalisis. Ia menyebut, ke depan masih mungkin terjadi tsunami susulan lantaran tremor masih terus terjadi di Gunung Anak Krakatau.
Dalam keterangannya, Dwikorita menegaskan agar masyarakat tetap tenang dan menjauhi lokasi kejadian
ADVERTISEMENT
"Tsunami terdeteksi cukup jauh sampai ke Bandar Lampung, Cilegon, Banten, Serang, energinya cukup tinggi sehingga paling penting bagi masyarakat tetap tenang mohon jangan berada di pantai yang Selat Sunda. baik di Lampung, Banten jangan kembali dulu karena pemicunya ini masih diduga," kata Dwikorita.
BMKG menyimpulkan dua fenomena alam yang terjadi adalah bulan purnama dan erupsi Gunung Anak Krakatau. Namun berdasarkan analisisnya, BMKG tsunami yang terjadi merupakan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Ini dua peristiwa berbeda tapi terjadi di waktu yang sama dan di lokasi yang sama, di perairan Selat Sunda. Pertama adalah erupsi anak Gunung Krakatau dan Kedua potensi gelombang tinggi. Namun ternyata setelah analisis lanjut, gelombang itu merupakan gelombang tsunami," kata tambah Dwikorita.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjawab pertanyaan wartawan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjawab pertanyaan wartawan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sutopo Minta Maaf
ADVERTISEMENT
Sutopo Purwo Nugroho meminta maaf terkait dengan informasi yang menyatakan bahwa gelombang tinggi di Pantai Anyer, Banten bukan tsunami. Menurut Sutopo, data awal yang dia terima berasal dari BMKG. Saat itu, kata dia, BMKG menyatakan bukan tsunami melainkan hanya gelombang tinggi, sehingga ia pun mengaku mengikuti informasi dari BMKG.
"Mohon maaf jika di twit awal saya menyampaikan bukan tsunami tapi gelombang pasang. Adanya perubahan dan perbaikan informasi karena sesuai dengan data dan analisis terbaru. Jadi, benar ada tsunami di Selat Sunda. Kita semua mengacu BMKG," kata Sutopo dalam akun twitternya,
04.30 WIB
BNBP merilis data terbaru jumlah korban akibat tsunami di Selat Sunda yang menerjang Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
ADVERTISEMENT
"Data sementara hingga pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (23/12).
Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.
Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.
ADVERTISEMENT
Personel Band Seventeen Turut Menjadi Korban
Ifan Seventeen (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ifan Seventeen (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Band Seventeen sedang menggelar konser di Tanjung Lesung, Banten untuk sebuah acara PLN.
Wakil Ketua BEM KM IPB Surya Bagus yang juga berada di Tanjung Lesung sempat bertemu dengan vokalis 'Seventeen,' Ifan. Minggu (23/12) dini hari, Surya sempat bertemu Ifan ketika ia bersama mahasiswa IPB lainnya tengah sedang ada kegiatan di sekitar lokasi dan berupaya mengevakuasi korban.
Ifan, kata dia, kemudian berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan meja belajar. Saat ini ia hanya mengalami luka ringan
"Bang Ifan lagi cerita, dia di panggung tiba-tiba datang air tinggi. Dia terseret gelombang itu. Beliau sudah terapung di situ," kata Surya.
Detik-detik band Seventeen terhempas tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Detik-detik band Seventeen terhempas tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
Akan tetapi, nasib berbeda menimpa pemain bass Seventeen. M. Awal Purbani menjadi salah satu korban meninggal dalam peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Soal Bani meninggal dunia diketahui dari keterangan Ifan. Ia menyampaikan kabar tersebut lewat sebuah video yang diunggah di akun Instagram miliknya.
“Kita kehilangan pemain bas kita Bani dan road manager kita Oki,” kata Ifan sembari menangis.
08.32 WIB
BNPB merilis 43 orang tewas, 584 orang luka-luka, dan 2 orang hilang akibat tsunami di Selat Sunda. Sementara itu, 430 rumah rusak.
Sutopo merinci kerusakan yang terjadi, di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.
Kantung mayat di Puskesmas Carita, Jalan Carita Raya Km 6, Pandeglang, Banten. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantung mayat di Puskesmas Carita, Jalan Carita Raya Km 6, Pandeglang, Banten. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
10:21 WIB
Tim gabungan masih terus berupaya mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung. Hingga saat ini, sudah ada 62 orang yang meninggal dunia.
"Data dampak tsunami sampai dengan Minggu (23/12) pukul 10.00 WIB, jumlah korban meninggal ada 62 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya, Minggu (23/12).
11.00 WIB
Sebanyak 260 karyawan PLN turut menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (22/12) malam. Mereka diketahui merupakan karyawan PLN dari unit Induk Transmisi, Jawa Bagian Barat yang sedang mengikuti acara family gathering di Tanjung Lesung, Banten.
“Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat korban selamat 157 (termasuk luka berat), 14 meninggal dunia, dan sebanyak 89 orang belum ditemukan/belum bisa dihubungi,” tulis EVP Corporate Communication PLN, I Made Suprateka, dalam keterangannya, Minggu (23/12).
ADVERTISEMENT
PLN terus melakukan upaya evakuasi di lokasi bencana dengan mengirimkan 36 ambulance. Proses pendataan serta pencarian peserta juga terus diupayakan.
11.30 WIB
Presiden Jokowi sudah mendengar kabar tsunami yang menerjang wilayah Banten dan Lampung. Di sela kunjungannya ke Toraja, Sulawesi Selatan, ia menyampaikan duka cita atas peristiwa tersebut.
"Saya ingin menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban di Provinsi Banten, di Serang, Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran," kata Jokowi di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (23/12) dalam keterangannya.
Jokowi saat ini tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Toraja. Ia mengaku sudah mendapatkan laporan kejadian tsunami yang terjadi Sabtu (22/12) malam tersebut.
14.00 WIB
Sutopo Nugroho mengatakan jumlah korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung Selatan terus bertambah. Dia mengatakan berdasarkan data sementara ada 168 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"168 orang meninggal dunia, 765 luka, 30 orang hilang, 558 rumah rusak," ujar Sutopo ketika memberikan keterangannya di Yogyakarta, Minggu (23/12). "9 hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, perahu kapal ada 350 yang rusak."
Sementar itu, sedikitnya, ada 3 jalan yang putus di Banten akibat tsunami. "Ada 3 jalan yang putus. Ada karena pohon tumbang dan tertutup material tsunami," tambah Sutopo.
16.00 WIB
Korban tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung kembali bertambah. Hingga Minggu (23/12) pukul 16.00 WIB, jumlah korban tewas sudah mencapai 222 orang.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu (23/12) pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang," kata Sutopo.
ADVERTISEMENT
Berikut rincian korban tsunami Selat Sunda:
1. Kabupaten Pandeglang
164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang. Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, 9 hotel rusak, 60 warung rusak, 350 unit kapal dan perahu rusak, dan 73 kendaraan rusak. Daerah yang terdampak di 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
"Banyak korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami," tutur Sutopo.
2. Kabupaten Serang
11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang. Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.
ADVERTISEMENT
3. Kabupaten Lampung Selatan
48 orang meninggal dunia, 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak. Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia.
24 Desember 2018
07.00 WIB
BNPB kembali merilis jumlah korban tewas akibat tsunami yang terjadi di Selat Sunda. Jumlah korban meninggal dunia yang sebelumnta tercatat 222 orang, kini bertambah menjadi 281 orang.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga 24/12/2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Senin (24/12).
ADVERTISEMENT
09.47 WIB
Presiden Jokowi pagi ini bertolak menuju Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk meninjau langsung lokasi terdampak tsunami Selat Sunda. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan penanganan pascatsunami berjalan dengan baik.
Begitu tiba di lokasi, Jokowi yang mengenakan kemeja putih itu langsung menuju ke kantor Kecamatan Labuan, tempat posko BNPB berdiri. Ia sempat mendapatkan penjelasan dari sejumlah pihak terkait.
Jokowi tiba di lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi tiba di lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
14.56 WIB
BMKG memastikan tsunami di Selat Sunda erat kaitannya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Tsunami berawal dari erupsi Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan adanya longsor.
Bagian Gunung Anak Krakatau yang mengalami longsor adalah kepundan atau kawah di sisi barat daya. Bagian kawah Gunung Anak Krakatau yang longsor itu luasnya hingga 64 hektare.
ADVERTISEMENT
"Luas area kolaps mencapai 64 hektare. Dalam waktu 24 menit menjadi tsunami di pantai," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat konferensi pers di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (24/12).
Ilustrasi Longsoran Anak Krakatau di Sisi Barat Daya. (Foto: Dok. Paper Deplus)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Longsoran Anak Krakatau di Sisi Barat Daya. (Foto: Dok. Paper Deplus)
15.28 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 185 dari 222 jenazah korban tsunami di wilayah Banten. Saat ini ada 37 jenazah yang masih diidentifikasi di RSUD Berkah Pandeglang, Banten.
"Sebagian sudah diambil oleh pihak keluarga. Bagi yang belum bisa menghubungi kami di rumah sakit tempat identifikasi," kata Wakapolda Banten, Tomex Kurniawan di Posko Bencana Polda Banten di Hotel Wira Carita, Kecamatan Carita, Pandeglang, Senin (24/12).
16.28 WIB
Setelah hilang sejak Sabtu (22/12) malam dalam bencana tsunami Selat Sunda, jenazah drummer Seventeen, Windu Andi Darmawan atau Andi, akhirnya ditemukan pada Senin (24/12). Saat ini, menurut keterangan Humas Polda Banten, jenazahnya sudah berada di RSUD Berkah Pandeglang, Banten.
Andi Seventeen. (Foto: Instagram/@andi_seventeen)
zoom-in-whitePerbesar
Andi Seventeen. (Foto: Instagram/@andi_seventeen)
16.50 WIB
ADVERTISEMENT
Wilayah pesisir Banten sempat gelap gulita lantaran gardu listrik mati akibat diterjang tsunami. Saat ini, PLN sudah menyalakan sebanyak 160 gardu listrik di wilayah Banten. Gardu yang masih padam dan dalam upaya perbaikan tercatat sebanyak 88 gardu. Tiang listrik yang roboh akibat terjangan tsunami kini bersisa 39 tiang.
Pekerja beraktivitas di gardu listrik. (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja beraktivitas di gardu listrik. (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
17.00 WIB
Tim SAR gabungan terus menyisir, dan mengevakuasi, korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda. Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan.
"Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi," kata Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Senin (24/12).
ADVERTISEMENT