Hal-hal yang Sudah Diketahui Sejauh Ini tentang Tragedi Lion Air

29 Oktober 2018 12:18 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air Tujuan Jakarta - Pangkal Pinang. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air Tujuan Jakarta - Pangkal Pinang. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang hilang kontak. Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 ini dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).
ADVERTISEMENT
Pesawat itu berangkat dari Jakarta ke Pangkal Pinang melalui Bandara Soekarno Hatta. Hingga saat ini, keberadaan pesawat dan seluruh penumpang belum ditemukan.
Berikut kumparan rangkum hal-hal yang perlu kamu tahu mengenai insiden ini:
Senin, 29 Oktober 2018
1. Hilang Usai 13 Menit Take Off
Pesawat Lion Air take off dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 06:20 WIB. Sesuai dengan jadwal, pesawat tersebut harusnya tiba di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang pada pukul 07:20 WIB. Namun, pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.33 WIB atau 13 menit setelah lepas landas.
2. Basarnas Tak Terima Sinyal Emergency Locator Transmitter.
Informasi hilangnya pesawat diketahui dari hilangnya sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) Lion Air. Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menyebut pihaknya tidak bisa menangkap sinyal dari ELT milik Lion Air. Selengkapnya bisa dilihat di sini
ADVERTISEMENT
"Jadi Basarnas punya alat MEULOC, yaitu Medium Earth Orbital Local Terminal. Alat ini untuk menangkap district misi, salah satunya kalau di pesawat itu ELT (Emergency Locator Transmitter). Kami sudah cek, alat ini sudah teregister life time nya masih sampai Mei 2023. Sertifikatnya masih valid," kata Syaugi di Kantor Basarnas, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
3. Hilang Saat Berada di Ketinggian 2.500 kaki
Posisi hilangnya pesawat berada di laut sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat. Kepala Basarnas M Syaugi menyebut pesawat Lion Air hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 kaki. "Kita mendapatkan informasi bahwa pesawat ini lost contact di ketinggian masih 2.500 kaki," kata Syaugi di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
ADVERTISEMENT
4. Membawa 181 Penumpang
Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh mengangkut 181 penumpang. Angka itu terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi. Selain itu, terdapat 2 pilot dan 5 pramugari yang berada di pesawat tersebut. Seluruh daftar penumpang bisa dilihat di sibni
5. Sebanyak 20 Penumpang PNS Kemenkeu
Sebanyak 20 penumpang merupakan pegawai Kemeneu yang tersebar di beberapa direktorat, di antaranya Ditjen Pajak dan Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu. Nama-nama PNS Kemenkeu bisa dilihat di sini.
Lokasi jatuhnya pesawat Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang (Foto: Dok. Google Maps)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi jatuhnya pesawat Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang (Foto: Dok. Google Maps)
6. Basarnas Cari Pesawat yang Hilang
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Suryo mengatakan, pihaknya tengah mengerahkan pasukan untuk melakukan pencarian. "Saya sedang kerahkan pasukan. Kami mulai cari di Tanjung Karawang," kata Suryo saat dikonfirmasi kumparan.
ADVERTISEMENT
7. Kedalaman Laut Capai 35 meter
Laut tempat lokasi jatuhnya pesawat memiliki kedalaman 35 meter. Pihak Basarnas menyelam untuk melakukan upaya pencarian.
8. Satu Potongan Tubuh Ditemukan
Dari hasil pencarian sementara, Basarnas menemukan sejumlah puing pesawat dan benda-benda yang diduga milik korban di perairan Tanjung Karawang.
Tak hanya itu, satu potongan tubuh manusia pun ikut ditemukan di laut. "Ada satu (potongan tubuh), tadi pagi," Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi saat konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta.
Tas penumpang Lion Air JT610 yang ditemukan Basarnas, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tas penumpang Lion Air JT610 yang ditemukan Basarnas, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
9. Pesawat Lion Air yang Hilang Terbilang Baru
Berdasarkan keterangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat tersebut baru beroperasi sekitar dua bulan. Pesawat itu tercatat memiliki jam terbang kurang lebih 800 jam.
ADVERTISEMENT
"Saya infokan pesawat ini masuk di jajaran Lion Air Agustus 2018. Jam terbangnya masih sekitar kurang lebih 800 fly hour. Jadi masih relatif baru," kata KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat.
10. Dipimpin Pilot dari India
Pilot Lion Air yang hilang kontak berasal dari India. Ia bernama Bhavye Suneja. Ia bekerja sebagai pilot di Lion Air selama lebih dari 7 tahun. Ia pertama kali bergabung dengan Lion Air pada Maret 2011 lalu. Sosok pilot Bhavye bisa dilihat di sini.
Sedangkan sosok Bhavye di mata keluarga dan kerabat dapat dilihat di sini
Bhavye Suneja, Pilot Lion Air JT-610. (Foto: Facebook / Bhavye Suneja )
zoom-in-whitePerbesar
Bhavye Suneja, Pilot Lion Air JT-610. (Foto: Facebook / Bhavye Suneja )
11. Menhub Duga Pesawat Tak Bisa Lanjut Terbang
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut ada dugaan pesawat tidak bisa melanjutkan penerbangan sehingga hilang ."Dari pengamatan yang ada memang ada indikasi bahwa pesawat itu tidak bisa lanjut terbang tapi kami tetap mengklarifikasi," kata Budi Karya di Kantor Kemenhub.
ADVERTISEMENT
12. Kemenhub Buka Crisis Center
Bagi keluarga korban pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang yang ingin mencari informasi, Kemenhub membuka crisis center di terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta
13. Tak Ada Kendala Cuaca
BMKG menyebut cuaca sebelum dan saat Lion Air JT-610 jatuh normal dan tidak ada masalah. "BMKG memastikan tak ada masalah cuaca baik sebelum hingga saat pesawat itu terbang," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Senin (29/10).
Tas penumpang Lion Air JT610 yang ditemukan Basarnas, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tas penumpang Lion Air JT610 yang ditemukan Basarnas, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
14. 4 Anggota DPRD Babel Jadi Korban
Ada empat anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung yang menjadi korban tragedi Lion Air. Keempat nama tersebut antara lain, Dolar (PKB), Murdiman (PKS), H.K Djunaidi (PPP), serta Eling Sutikno (PPP).
15. 10 Pegawai BPK Jadi Korban
ADVERTISEMENT
10 pegawai BPK yang menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air, yakni Harwinoko, Martua Sahata, Dicky Jatmika, Achmad Sobih Inajatullah, Imam Riyanto, Yunita Sapitri, Yoga Perdana, Resky Amalia, Yulia Silviyanti, dan Zuiva Puspitaningrum.
16. Jasa Raharja Siap Beri Santunan
"Untuk korban menunggal dunia santunan yang akan diserahkan sebesar 50 juta rupiah kepada masing-masing ahli waris. Bila korban yang mengalami terluka hanya perawatan akan ditanggung Jasa Raharja sebesar 25 juta rupiah," kata Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo di Bontang, Kalimantan Timur, Senin (29/10). Selengkapnya bisa dilihat di sini
17. Lion Air Buka Posko di Bandara Halim
Maskapai Lion Air membuka posko utama di Bandara Halim untuk keluarga dan korban pesawat JT-610. "Kita utamanya (posko) di Halim, tapi tetap posko di sini dan Cengkareng akan kita buka. Keluarga diarahkan ke Halim," kata CEO Lion Air Edward Sirait saat jumpa pers di Gedung Lion Air Operation Center, Tangerang, Banten, Senin (29/10).
Perahu Basarnas yang digunakan untuk mencari korban pesawat Lion Air. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perahu Basarnas yang digunakan untuk mencari korban pesawat Lion Air. (Foto: Raga Imam/kumparan)
18. Basarnas Temukan Lokasi Black Box
ADVERTISEMENT
Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi mengatakan, hingga pukul 14.30 tim SAR belum menemukan Black Box tersebut. Namun menurutnya lokasi jatuhnya alat ini sudah ditemukan oleh tim SAR.
“Sampai saat ini belum ditemukan Black Box, tapi dari alat kita sudah memonitor itu lokasinya sudah ada,” kata Nugroho di Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
19. Lion Air Akui Ada Kendala Teknis
Ada kendala teknis ketika pesawat itu dipakai dalam penerbangan dari Denpasar, Bali menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Namun Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menegaskan, kendala teknis itu sudah ditangani.
"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam posisi dirilis untuk terbang. Memang ada ada Laporan mengenai masalah teknis dan masalah teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur maintenance yang dikeluarkan oleh pabrikan pesawat," beber Edward dalam jumpa pers di Kantor Lion Air, Jakarta, Senin (29/10)
ADVERTISEMENT
20. Lion Air Tambah Kecepatan Sebelum Terjun Bebas
Berdasarkan data dari Flight Radar 24, kecepatan pesawat meningkat tajam beberapa menit saat terjun bebas. Tercatat bahwa kecepatan yang tinggi tersebut justu dibarengi dengan ketinggian yang menurun drastis.
Berdasarkan Flight Radar 24, Lion Air JT-610 lepas landas dari Bandara Soekarna-Hatta pukul 23.21 UTC (Universal Time) atau 06.21 WIB. Pesawat tersebut kemudian hilang dari pantauan pada pukul 23.31 UTC atau 06.31 WIB.
Selengkapnya bisa dilihat di sini.
Statistik penerbangan Lion Air JT-610. (Foto: Dok. Flightradar24)
zoom-in-whitePerbesar
Statistik penerbangan Lion Air JT-610. (Foto: Dok. Flightradar24)
21. 5 Orang dari Kejaksaan Agung Jadi Korban
5 orang dari Kejaksaan Agung menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB. Selengkapnya bisa dilihat di sini
ADVERTISEMENT
22. Beredar Informasi Hoaks soal Turbulensi di dalam Pesawat
Warganet sempat dikejutkan oleh beredarnya suasana turbulensi di dalam pesawat. Video itu disebut-sebut sebagai pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Namun ternyata video itu bukan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Kabar tersebut dipastikan hoaks. Selengkapnya bisa dilihat di sini
Video hoaks turbulensi JT-610. (Foto: Dok. Facebook/Yuliyaa)
zoom-in-whitePerbesar
Video hoaks turbulensi JT-610. (Foto: Dok. Facebook/Yuliyaa)
23. Keluarga Korban Bisa Datangi RS Polri di Kramat Jati
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo, meminta para keluarga korban untuk datang dengan membawa data dan dokumen terkait untuk kebutuhan ante mortem. Salah satunya adalah sidik jari korban yang dapat dilihat dari ijazah. Selengkapnya bisa disimak di sini
Hingga Selasa (30/10) pagi, Polri telah menerima 24 kantong jenazah. Dalam satu kantong bisa berisi beberapa potongan tubuh dari korban berbeda, sehingga belum diketahui berapa jenazah yang sudah diketahui.
ADVERTISEMENT
24. Jokowi Perintahkan Basarnas Kerja 24 Jam
Presiden Jokowi memerintahkan basarnas bekerja selama 24 jam untuk mencari keberadaan korban Lion Air. "Sudah saya perintahkan malam ini tetap kerja 24 jam untuk mempercepat pencarian badan pesawat yang sampai saat ini belum ditemukan meskipun lokasinya sudah kurang lebih sudah diketahui," kata Jokowi.
Jokowi Jenguk Keluarga Korban Lion Air JT 610 di Bandara Soetta (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Jenguk Keluarga Korban Lion Air JT 610 di Bandara Soetta (Foto: Biro Pers Setpres)
Selasa, 30 Oktober 2018
25. Saksi Dengar Suara Ledakan saat Lion Air Masuk Perairan
Kapten Tugboat AS Jaya II, Rahmat Slamet, menjadi salah satu saksi mata yang pertama kali melihat pesawat Lion Air JT-610 terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Rahmat yang saat itu berada sekitar 1,3 kilometer dari lokasi kejadian mengaku sempat mendengar suara ledakan. Selengkapnya lihat di sini
ADVERTISEMENT
26. Identifikasi Jenazah Butuh Waktu 5 Hari
Menurut Kepala RS Polri Kombes Pol dr Musyafak, kantong jenazah nantinya akan diidentifikasi. Ia mengatakan proses identifikasi akan berjalan paling cepat 4 sampai 5 hari jika data ante mortem lengkap. Selengkapnya lihat di sini
27. KNKT Selidiki Pemohonan Pilot yang Minta Kembali ke Landasan
Sebelum jatuh ke perairan Karawang, pilot Lion Air JT-610 sempat meminta agar kembali ke landasan. Untuk itu, Komite Nasional untuk Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menyelidiki permintaan tersebut. KNKT masih menunggu transkrip pembicaraan antara pilot dan AirNav untuk mengetahui penyebab pilot meminta RTB (return to base). Selengkapnya dapat disimak di sini
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
28. Jenazah Bayi Penumpang Lion Air Ditemukan
Wakapolri Komjen Ari Dono menyebut dari total 181 penumpang dan 8 kru pesawat baru bisa ditemukan 24 goodie pack yang dibawa langsung ke RS Polri untuk diidentifikasi. Selain itu, ia juga menyebut, dirinya melihat potongan tubuh bayi dan orang dewasa. Selengkapnya dapat disimak di sini
ADVERTISEMENT
29. 3 lempengan logam diduga puing pesawat Lion Air ditemukan
Penyelam menemukan tiga lempengan logam yang diduga kuat merupakan bagian dari pesawat Lion Air, Selasa (30/10). Tiga lempengan itu ditemukan oleh Denjaka sekitar pukul 09.00 WIB. Selengkapnya dapat disimak di sini
30. Saksi mata sebut pesawat tak meledak di udara
Nakhoda Kapal Tugboat AS Jaya 11, Rahmat, yang saat kejadian berada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat memastikan pesawat tak meledak di udara, namun meledak setelah berada dalam air. Menurutnya, suara ledakan pesawat terdengar cukup kuat dari posisinya yang berjarak sekitar 1,3 kilometer. Selengkapnya dapat disimak di sini
31. 22 Relawan Penyelam Siap Bantu Cari Bangkai Pesawat Lion Air JT-610
ADVERTISEMENT
Indonesian Diver Rescue Team membantu tim SAR dan penyelaman untuk evakuasi korban dan pesawat Lion Air JT-610. Para relawan telah berada di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak Senin (29/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Selengkapnya dapat simak di sini
Indonesian Diver Rescue Team membantu penyelaman untuk evakuasi korban Lion Air JT-610. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesian Diver Rescue Team membantu penyelaman untuk evakuasi korban Lion Air JT-610. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
32. Keluarga 168 Korban Lion Air JT-610 Sudah Lapor ke Crisis Center
Keluraga korban Lion Air JT-610 terus mendatangi posko informasi atau crisis center di Bandara Halim Perdanakusuma. Hingga Selasa (30/10) siang, petugas crisis center sudah mencatat 168 korban yang dilaporkan pihak keluarga. Selain itu, petugas crisis center juga terus berkoordinasi dengan Basarnas dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk proses pendataan korban. Selengkapnya dapat disimak di sini
ADVERTISEMENT
33. Serpihan Lion Air JT-610 Terbawa Arus Hingga 3 Mil ke Arah Pantai
Serpihan pesawat Lion Air JT-610 telah bergeser karena terbawa arus. Dari posisi awal ke arah Pantai Tanjung Pakis, Karawang. Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto, serpihan terbawa arus hingga sejauh 4,8 kilometer dari lokasi awal. Selengkapnya dapat disimak di sini
34. Jokowi Memantau Langsung Proses Evakuasi
Presiden Joko Widodo meninjau proses evakuasi kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi. Selengkap dapat disimak di sini
Presiden Jokowi saat meninjau dermaga JICT, Jakarta, Selasa (30/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat meninjau dermaga JICT, Jakarta, Selasa (30/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
35. Jejak Roda Pesawat Lion Air Ditemukan di Dasar Laut
Tim penyelam Ditpolair menemukan tanda-tanda penemuan roda pesawat Lion Air JT-610. Penyelam menemukan keberadaan roda pesawat ini pada Selasa (30/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Namun untuk kembali memastikan jejak roda tersebut, sebanyak 5 orang penyelam dari Patroli Air Ditpolair Barhakam Polri kembali menyelam ke dasar laut. Selengkapnya dapat disimak di sini
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rabu, 31 Oktober 2018
35. Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 Dapat Santunan Rp 1,25 M
Korban Lion Air JT-610 mendapat santunan Rp 1,25 miliar. Aturan ini tertuang dalam Permenhub No 77 tahun 2011. Ada 189 orang di dalam pesawat yang jatuh di Ujung Karawang itu.
Berdasarkan Permenhub No.77, korban meninggal karena kecelakaan pesawat akan mendapatkan santunan Rp 1,25 miliar. Selain korban meninggal, korban yang mengalami luka ataupun cacat juga akan mendapatkan ganti rugi meski besarannya disesuaikan dan tidak sama dengan besaran untuk korban meninggal. Selengkapnya dapat dibaca di sini
36. Objek Diduga Badan Pesawat Ditemukan
diduga bangkai badan pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di Karawang, Jawa Barat, ditemukan. Objek ini ditemukan KRI Riigel dalam pencarian di sekitar perairan Karawang bagian utara.
ADVERTISEMENT
Benda diduga badan pesawat di kedalaman 32 meter. Benda itu memiliki panjang 20 meter. Selengkapnya dapat disimak di sini
37. Direktur Teknik Lion Air dan Teknisi JT-610 Dipecat
Direktur teknik Lion Air dan teknisi pesawat JT-610 yang jatuh di Karawang dipecat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, keputusan tersebut mulai berlaku sejak hari ini, Rabu (31/10). Selengkapnya dapat dilihat di sini
38. Basarnas Deteksi Sinyal Black Box
Basarnas menangkap sinyal black box dalam radius 20 km. Tim tengah menelusuri dengan berusaha mengecilkan (spesifikasi) daya jangkuan. Hingga akhirsnya bisa menemukan bendanya langsung. Selengkpanya dapat dilihat di sini
39. Basarnas Serahkan 49 Kantong Jenazah Korban Lion Air ke DVI Polri
Pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, masih terus dilakukan. Basarnas menyatakan saat ini, pihaknya telah menyerahkan sebanyak 49 kantong jenazah ke tim DVI Polri. Upaya pencarian korban serta badan pesawat Lion Air kini dilakukan melalui udara maupun perairan. Untuk udara, petugas gabungan mengerahkan enam helikopter. Selengkpanya dapat disimak di sini
ADVERTISEMENT
40. Polisi Sudah Mengumpulkan 185 Ante Mortem Korban
Pihak kepolisian sudah mengumpulkan 185 data ante mortem dari keluarga korban Lion Air. Akan tetapi belum semua keluarga korban menyerahkan data DNA. Baru 152 sampel DNA yang diambil oleh polisi. Selengkapnya bisa disimak di sini.
41. Satu Jenazah Perempuan Korban Lion Air Berhasil Diidentifikasi
Jannatun Cintya Dewi, korban Lion Air yang sudah teridentifikasi (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jannatun Cintya Dewi, korban Lion Air yang sudah teridentifikasi (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
Melalui metode pencocokan sidik jari, polisi telah berhasil mengidentifikasi satu orang jenazah korban Lion Air JT-610 bernama Jannatun Cintya Dewi. Jannatun merupakan salah satu staf Kementerian ESDM yang hendak berangkat ke Pangkal Pinang untuk menjalankan tugasnya. Cerita selengkapnya bisa disimak di sini
42. RS Polri Menerima 56 Kantung Jenazah
Proses evakuasi dari tim gabungan terhadap korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 masih terus dilakukan. Hingga Rabu (31/10) malam, sudah ada 56 kantung jenazah yang diterima oleh RS Polri. Cerita selengkapnya bisa disimak di sini
ADVERTISEMENT
Kamis, 1 November 2018
43. Black Box Lion Air Sudah Ditemukan
Tim SAR telah menemukan posisi keberadaan black box. Proses pengangkatan sedang dilakukan. Tidakanan ini menjadi salah satu fokus pencarian hari ini. Hal itu dilakukan lantaran sinyal black box yang ditangkap oleh radar kian melemah. Selengkapnya bisa dibaca di sini